Rantai Dinasti Politik Bani Cholil Berpotensi Runtuh di Pilkada Bangkalan 2024, Ada Apa?

Photo Author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 19:06 WIB
Tiga sosok penguasa Bangkalan dari trah Bani Cholil selama 20 tahun terakhir. (PITUTUR.id/ARYA SETYABUDI)
Tiga sosok penguasa Bangkalan dari trah Bani Cholil selama 20 tahun terakhir. (PITUTUR.id/ARYA SETYABUDI)

BANGKALAN, PITUTUR.id - Selama dua dasawarsa atau 20 tahun terakhir, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, dipimpin oleh trah Syaichona Cholil atau familiar dengan sebutan Bani Cholil.

Tak hanya dalam hal spiritualitas dan keagamaan, dalam dunia politik dan kepemimpinan, mayoritas masyarakat Bangkalan berpatron pada keturunan Syaichona Cholil yang kharismatik.

Pasca reformasi, dominasi politik Bani Cholil di Kabupaten Bangkalan sangat tersasa, khususnya dalam dua dekade terakhir sejak munculnya sosok KH. Fuad Amin di kursi orang nomor satu di Bangkalan selama dua periode, yakni sejak 2003-2018.

Baca Juga: 45 Pejabat Pemkab Bangkalan Duduki Jabatan Baru, Pj Bupati Ungkap Masih Ada Posisi yang Kosong

Sejak KH Fuad Amin menguasai Bangkalan, kekuatan pokok politik di Bangkalan terpusat pada tiga tonggak utama: kiai, priai, dan blater.

Dalam dunia politik, tiga kelompok utama ini memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suara pemilih dalam suksesi kepemimpinan.

Fuad Amin, mantan Bupati Bangkalan, berhasil menyatukan ketiga kekuatan ini. Dengan dukungan penuh dari ketiga kelompok tersebut, Fuad Amin berhasil menduduki kursi Bupati Bangkalan selama dua periode berturut-turut.

Baca Juga: Lakukan Mutasi Jabatan, Pj Bupati Lantik 45 Pejabat di Pemkab Bangkalan, Siapa Saja?

Setelah lengser dari kursi orang nomor satu di Bangkalan, kekuatan politik Fuad Amin tidak luntur. Ia tetap menjadi tokoh sentral yang dapat menggerakkan dan 'membelokkan' suara massa dalam berbagai ajang suksesi.

Keberhasilan R. Makmun Ibnu Fuad mencapai puncak kekuasaan di Bangkalan juga berkat dukungan penuh dari ayahnya, Fuad Amin.

Tanpa peran besar Fuad Amin, Ra Mumun --sapaan akrab R. Makmun Ibnu Fuad-- mungkin tidak akan dikenal seperti sekarang.

Baca Juga: Pesan Pj Bupati kepada Pegawai Pemkab Bangkalan Jelang Pilkada 2024

Sebab, ia bukanlah seorang politisi atau tokoh priayi. Sebagai cucu dari ulama karismatik Syaikhona Muhammad Kholil, statusnya tidak otomatis memberinya kelaikan untuk menyandang gelar lora [anak kiai dalam bahasa Madura].

Namun, dengan bimbingan dan dukungan ayahnya, Ra Mumun mampu menapaki jalan menuju kekuasaan. Ra Mumun memimpin Bangkalan sejak 2013-2018.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Sumber: Pitutur.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X