Isu Capres Menguat di HUT RI ke-78, PDI-P Ditinggalkan?

Photo Author
- Jumat, 18 Agustus 2023 | 16:23 WIB
Ilustrasi Banteng Dicueki Lainnya (Dok. Piturur)
Ilustrasi Banteng Dicueki Lainnya (Dok. Piturur)

PITUTUR.id - Di tengah perayaan hari Kemerdekaan Indonesia ke-78, isu soal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 terus menguat.

Minggu (13/8), empat partai besar mendadak mendeklarasikan koalisi mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

Koalisi ini terdiri dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi ini mengklaim memiliki 50 persen kursi di DPR dan siap menghadapi Pemilu 2024.

Baca Juga: Citra Buruk Partai Koalisi Diprediksi Prabowo Susah Menang Pilpres 2024

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang merupakan partai pemenang Pemilu 2019, masih belum menentukan sikap soal capres maupun koalisi.

PDI-P masih menunggu keputusan dari Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, yang juga mantan presiden RI.

Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai capres dari PDI-P antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Namun, ada suara-suara yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa tidak bisa ‘mengatur’ PDI-P karena semuanya tergantung pada Megawati.

Baca Juga: Prabowo: Penentuan Bakal Cawapres Akan Dimusyawarahkan Empat Partai Pengusung

Apakah ini yang membuat Jokowi lebih nyaman mengatur partai lain? Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, Jokowi memang memiliki kendala dalam berkomunikasi dengan Megawati dan elite PDI-P.

“Jokowi tidak bisa berbuat banyak karena dia harus menghormati Megawati sebagai ketum dan figur nasional. Jokowi juga tidak punya basis kuat di internal PDI-P, sehingga dia harus berhati-hati dalam mengambil keputusan,” kata Ujang kepada Tempo.co.

Ada pula yang menyebut bahwa Jokowi merasa tidak “diwongke” di PDI-P. Apa kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga politisi senior PDI-P, Sidarto Danusubroto?.

Sidarto membantah anggapan tersebut dan menegaskan bahwa Jokowi adalah kader PDI-P yang loyal dan disayang oleh Megawati.

Baca Juga: Yenny Wahid Menyatakan Siap Jadi Cawapres, Ini Tanggapan Para Elit Partai

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muchlis Pitutur

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X