PITUTUR.id - Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah secara fisik atau psikologis.
Bullying bisa berupa kekerasan fisik, verbal, sosial, atau daring.
Bullying bisa menyebabkan dampak negatif bagi korban, pelaku, maupun saksi, seperti stres, trauma, depresi, rendah diri, kecemasan, isolasi, bahkan bunuh diri.
Bullying di sekolah bukanlah hal baru di Indonesia. Berbagai kasus bullying telah terjadi dan menjadi viral di media sosial, menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anaknya Jadi Korban Bullying di Sekolah? Ini Tips dan Caranya
Menurut data dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), sepanjang dua bulan pertama tahun 2023, terdapat enam kasus perundungan atau kekerasan fisik dan 14 kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan.
Selain itu, berdasarkan hasil Asesmen Nasional tahun 2021 dan 2022 atau Rapor Pendidikan 2022 dan 2023, sebanyak 24,4 persen peserta didik mengalami berbagai jenis perundungan.
Apa penyebab bullying di sekolah?
Ada banyak faktor yang bisa memicu perilaku bullying, seperti lingkungan keluarga, teman sebaya, media, hingga sistem pendidikan itu sendiri.
Beberapa ahli dan aktivis pendidikan menilai bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum optimal dalam mencegah dan menangani bullying di sekolah.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem pendidikan perlu diperbaiki untuk mencegah bullying di sekolah:
- Kurangnya pendidikan karakter dan kesehatan mental
Pendidikan karakter dan kesehatan mental adalah aspek penting yang harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berbudi pekerti, beretika, dan bertanggung jawab.
Pendidikan kesehatan mental bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis peserta didik, mengenali dan mengatasi masalah psikologis, serta mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Sayangnya, pendidikan karakter dan kesehatan mental belum menjadi prioritas dalam kurikulum dan praktik pembelajaran di sekolah.
Artikel Terkait
Identitas Pelaku Bullying di SMP Cilacap Terungkap, Sudah 4 Kali Pindah Sekolah dan Kabur dari Pesantren
Kasus Bullying di SMP Cilacap: Pelaku Dikecam di Media Sosial, Tindakan Brutalnya Terungkap!
Anak Anda Korban Bullying? Ini yang Harus Anda Lakukan sebagai Orang Tua
Cara Membangun Kultur Sekolah yang Aman dan Nyaman untuk Mencegah Bullying
Stop Bullying! Ini Dia Sanksi Hukum yang Bisa Diberikan kepada Pelaku Perundungan
Cara Membantu Anak yang Menjadi Pelaku Bullying untuk Berubah Menjadi Lebih Baik
Cara Pemkot Surabaya Cegah Bullying di Sekolah, Perkuat Pendidikan Karakter hingga Ajak Orangtua Lakukan ini
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anaknya Jadi Korban Bullying di Sekolah? Ini Tips dan Caranya
9 Tips Efektif untuk Mencegah dan Menangani Bullying di Sekolah dan Dunia Maya, Bisa Kamu Terapkan