Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anaknya Jadi Korban Bullying di Sekolah? Ini Tips dan Caranya

PITUTUR.id - Bullying atau perundungan adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah atau berbeda dengan maksud menyakiti secara fisik atau emosional.

Bullying bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah.

Bullying di sekolah bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, prestasi akademik, dan kehidupan sosial anak.

Anak yang menjadi korban bullying bisa mengalami stres, depresi, trauma, rasa rendah diri, isolasi, bahkan bunuh diri.

Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda harus peka dan waspada jika anak Anda menjadi korban bullying di sekolah.

Anak yang mengalami bullying biasanya tidak mau atau takut menceritakan pengalaman buruknya kepada orangtua atau guru.

Mereka merasa malu, bersalah, atau takut ancaman dari pelaku bullying.

Namun, ada beberapa tanda-tanda yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah anak Anda menjadi korban bullying di sekolah.

Baca Juga: Cara Pemkot Surabaya Cegah Bullying di Sekolah, Perkuat Pendidikan Karakter hingga Ajak Orangtua Lakukan ini

Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda tersebut:

- Anak menjadi agresif, mudah marah, atau sering berkelahi.

- Anak menolak untuk berbicara tentang apa yang salah atau menghindari topik tentang sekolah.

- Anak memiliki memar, luka, goresan, atau bekas kekerasan fisik yang tidak dapat dijelaskan.

- Anak kehilangan atau merusak barang-barang atau pakaian mereka tanpa alasan yang jelas.

- Anak memiliki nilai sekolah yang menurun atau kehilangan minat belajar.