Perahu Tanpa Solar, Karya Anak Bangsa yang Ramah Lingkungan

Photo Author
- Jumat, 25 Agustus 2023 | 08:29 WIB
Jefferson Sunjoto Temukan Teknologi Penggerak Perahu Nelayan Tanpa BBM (jpnn/cropped/pitutur.id)
Jefferson Sunjoto Temukan Teknologi Penggerak Perahu Nelayan Tanpa BBM (jpnn/cropped/pitutur.id)

PITUTUR.id - Jefferson Sunjoto, siswa kelas XII Jakarta Intercultural School (JIS), punya mimpi besar untuk membantu para nelayan Indonesia.

Ia ingin menciptakan perahu yang bisa berlayar tanpa menggunakan bahan bakar solar, yang sering menjadi beban bagi nelayan karena harganya yang mahal dan tidak ramah lingkungan.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Jeff mengembangkan perangkat lunak (software) yang memadukan tenaga angin dan tenaga surya (solar system) untuk menggerakkan perahu berlayar.

Ia terinspirasi oleh sebuah artikel tentang kapal kargo yang bergerak dengan tenaga angin, yang disebut-sebut sebagai tren masa depan.

Baca Juga: UIN Wali Songo Semarang Lakukan Penelitian terhadap Komunitas Muslim di Thailand

“Lalu saya terpikir untuk membuat teknologi yang tidak saja menggunakan tenaga angin, tetapi juga memanfaatkan sinar matahari melalui solar system sebagai ‘back up’ jika laut tiba-tiba hujan sehingga tidak ada angin,” kata Jeff, yang akrab dipanggil Jeff, saat diwawancarai oleh Suara Merdeka.

Jeff menjelaskan bahwa software yang ia buat tidak digunakan secara manual untuk menggerakkan perahu, tetapi memanfaatkan teknologi komputer.

Setiap data dimasukkan ke komputer, sehingga perahu bisa bergerak secara otomatis. Ia juga membandingkan keuntungan jika menggunakan energi angin dibandingkan dengan energi solar.

“Pertama, nol polusi karena tidak pakai bahan bakar solar. Kedua, hemat biaya karena tidak perlu beli solar. Keuntungan lain, tak ada polusi,” ujarnya.

Baca Juga: Wujud Toleransi, UIN Jakarta Bangun Kerjasama dengan 7 Perguruan Tinggi Kristen

Ia menambahkan bahwa program perputaran layar dibuat untuk selalu memaksimalkan energi dan kekuatan. Kecepatan kapal bervariasi, bisa mencapai 20-25 knots atau 23-29 mph tergantung arah angin. Sedangkan kapal dengan penggunaan solar, lanjut Jeff, menghasilkan 130 ton karbondioksida (CO2).

Prestasi Jeff mendapat apresiasi dari sekolahnya, JIS, yang mengikutsertakannya dalam acara Jakarta Scholar Symposium (JSS) Volume II tahun ini yang bertema “Computing for the Future”.

JSS adalah organisasi non-profit independen yang dibentuk untuk memberi kesempatan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran atas masalah-masalah yang paling signifikan di dunia saat ini.

Baca Juga: Desa Cipta Gelar, Melawan Food Estate dengan Pertanian Berbasis Warisan Leluhur

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X