PITUTUR.id - Apakah Anda pernah mendengar bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun? Jika ya, maka Anda mungkin termasuk salah satu korban dari hoax yang telah beredar luas di masyarakat.
Hoax ini sering digunakan sebagai alat propaganda untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan anti-kolonialisme. Namun, apakah benar fakta sejarah seperti itu?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat kembali catatan-catatan sejarah yang ada. Menurut beberapa sejarawan, angka 350 tahun itu tidak akurat dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Sebab, Belanda tidak langsung menjajah seluruh wilayah Indonesia sejak awal kedatangannya. Belanda hanya berfokus pada kepentingan dagangnya melalui perusahaan dagang VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang didirikan pada tahun 1602.
Baca Juga: Sekolah dan Kampus Jadi Medan Pertempuran Politik
VOC bukanlah pemerintah Belanda, melainkan sebuah perusahaan swasta yang memiliki hak monopoli perdagangan di Asia. VOC juga tidak menguasai seluruh wilayah Indonesia, melainkan hanya beberapa daerah penting seperti Maluku, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
VOC juga sering berkonflik dengan kerajaan-kerajaan lokal yang ada di Indonesia, seperti Mataram, Banten, Aceh, dan Gowa.
VOC sendiri mengalami kebangkrutan pada tahun 1800 dan diambil alih oleh pemerintah Belanda. Barulah pada saat itulah Belanda mulai menjalankan kebijakan kolonialisme secara penuh di Indonesia.
Namun, masa penjajahan Belanda juga tidak berlangsung terus-menerus. Ada beberapa masa di mana Belanda kehilangan kendali atas Indonesia karena adanya campur tangan dari negara-negara lain.
Misalnya, pada tahun 1811-1816, Indonesia dikuasai oleh Inggris yang mengalahkan Belanda dalam Perang Napoleon. Pada masa ini, Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai gubernur jenderal di Indonesia.
Raffles dikenal sebagai orang yang menemukan situs Candi Borobudur dan memperkenalkan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang kemudian dilanjutkan oleh Belanda.
Selain itu, pada tahun 1942-1945, Indonesia diduduki oleh Jepang yang berhasil mengusir Belanda dalam Perang Dunia II. Pada masa ini, Jepang mengubah nama Indonesia menjadi Dai Nippon Teikoku Nanyo Kyoku (Kekaisaran Jepang Wilayah Selatan).
Artikel Selanjutnya
Pondok Pesantren Sukamanah, Warisan Pahlawan Nasional KH Zainal Musthafa
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Artikel Terkait
Pondok Pesantren Sukamanah, Warisan Pahlawan Nasional KH Zainal Musthafa
KH Zainal Musthafa, Ulama Revolusioner Asal Tasikmalaya yang dihukum Mati Tentara Jepang
Ini Filosofi Pakaian Presiden Jokowi ketika Berpidato 'Saya Bukan Lurah, Saya Presiden Republik Indonesia'
Yuk! Jasmerah dengan Berwisata ke 5 Tempat Pengasingan Bung Karno ini
Sekolah dan Kampus Jadi Medan Pertempuran Politik