Yuk! Jasmerah dengan Berwisata ke 5 Tempat Pengasingan Bung Karno ini

PITUTUR.id - Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Namun, perjuangan tersebut tidak mudah dan tidak tanpa rintangan.

Bung Karno bersama pejuang lainnya pernah ditangkap dan diasingkan di beberapa tempat oleh pemerintah Hindia Belanda, yang menganggapnya sebagai sosok yang berbahaya dan mengganggu kepentingan kolonial mereka.

Meskipun diasingkan, Bung Karno tidak pernah menyerah dan tetap melanjutkan cita-citanya untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Di tempat pengasingan, ia juga melakukan interaksi dengan masyarakat setempat dan menggali ide-ide baru untuk membangun Indonesia.

Bahkan, di beberapa tempat ia juga menulis karya-karya penting yang menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Sekarang, tempat-tempat pengasingan Bung Karno telah menjadi cagar budaya dan objek wisata sejarah yang dapat dikunjungi oleh masyarakat.

Di sana, kita dapat menapak tilas jejak perjuangan Bung Karno dan menimba semangat nasionalisme dari sosok proklamator kemerdekaan RI. Berikut adalah lima tempat pengasingan Bung Karno yang dapat menjadi destinasi wisata Anda:

Baca Juga: Simpel dan Elegan! Ini Sejarah, Spesifikasi, dan Harga Jersey Ketiga Juventus Musim 2023/2024

Penjara Banceuy

Penjara Banceuy terletak di Jalan Banceuy, Bandung, Jawa Barat. Penjara ini sering digunakan untuk menahan pribumi yang melakukan tindakan kriminal atau politik oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1929, Bung Karno bersama tiga rekannya dari Partai Nasionalis Indonesia (PNI), yaitu Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja, ditangkap di Yogyakarta dan kemudian diasingkan ke Penjara Banceuy selama delapan bulan

Di penjara ini, Bung Karno menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan hanya berisi kasur lipat dan toilet nonpermanen. Ia juga tidak diperbolehkan menerima surat atau tamu, dan harus mengenakan baju tahanan biru dengan rambutnya yang digunduli. 

Namun, di tengah keterbatasan tersebut, Bung Karno tetap berpikir kritis dan menulis buku “Indonesia Menggugat” yang menjadi salah satu karya terkenalnya.

Saat ini, Penjara Banceuy telah menjadi situs bersejarah yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Di sana, kita dapat melihat barang-barang peninggalan Bung Karno yang masih tersimpan rapi di dalam selnya. Kita juga dapat melihat patung Bung Karno yang berdiri di depan penjara sebagai simbol perjuangan dan penghargaan bagi beliau.

Baca Juga: Perjuangan Rakyat Indonesia Merebut Kemerdekaan: Sejarah Penuh Pengorbanan dan Keberanian

Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Rumah pengasingan Bung Karno di Ende terletak di Jalan Perwira, Kampung Ambugaga, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Rumah ini menjadi tempat pengasingan Bung Karno selama empat tahun, dari tahun 1934 hingga 1938. Ia diasingkan ke sana karena dianggap memiliki kegiatan politik yang membahayakan pemerintah Hindia Belanda.

Rumah ini memiliki ukuran yang sederhana dan terbuat dari kayu. Di sana, Bung Karno tinggal bersama keluarganya, yaitu istri pertamanya Inggit Garnasih dan anak-anaknya Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri. Meskipun hidup di tempat yang sepi dan dijaga ketat oleh Belanda, Bung Karno tidak putus asa. Ia tetap melakukan interaksi dengan masyarakat dan para misionaris di Ende, dan menggali ide-ide baru untuk Indonesia.