PITUTUR.id - Di tengah-tengah hiruk-pikuk kota Tokyo, ada sebuah tempat yang menawarkan sensasi kuliner yang berbeda dari yang lain.
Sebuah izakaya, atau pub Jepang, yang menyajikan basashi, atau sashimi daging kuda. Ya, Anda tidak salah baca.
Daging kuda mentah adalah salah satu makanan yang populer di Jepang, terutama di daerah Kumamoto, Nagano, dan Oita.
Bagi sebagian orang, mungkin terdengar aneh dan menjijikkan untuk memakan daging kuda, apalagi mentah.
Baca Juga: Ojigi: Budaya Membungkuk yang Menunjukkan Status Sosial di Jepang
Bagaimana bisa hewan yang cantik dan anggun itu menjadi santapan?
Apakah tidak ada rasa kasihan atau hormat terhadap makhluk hidup yang juga memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya manusia?
Namun, bagi orang Jepang, daging kuda bukanlah hal yang tabu atau asing. Sejak abad ke-7 hingga abad ke-19, memakan daging hewan berkaki empat, termasuk kuda, telah dilarang secara resmi karena pengaruh agama Buddha.
Namun, di beberapa daerah seperti Kumamoto dan Nagano, daging kuda tetap dimakan karena kuda juga dianggap sebagai hewan ternak.
Baca Juga: Mengenal Profesi Wanita Penghibur di Jepang: Dari Maiko hingga Geisha.
Selain itu, daging kuda juga menjadi makanan darurat saat perang atau kelaparan.
Dalam masakan Jepang, daging kuda mentah disebut sakura (桜) atau sakuraniku (桜肉), yang berarti bunga sakura atau daging bunga sakura.
Nama ini diberikan karena warna merah jambu dari daging kuda yang mirip dengan warna bunga sakura yang indah.
Artikel Terkait
Gempa Bumi dalam Mitos Namazu di Jepang: Teguran Atas Keserekahan Manusia
Dunia Geram! Ini Dampak yang Timbul Usai Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut
10 Film Jepang yang Bisa Membuatmu Jago Bahasa Jepang
Memanas! Korea Utara Saling Provokasi dengan Korsel, Amerika dan Jepang
Para Wibu Harus Tahu Sejarah Momoye: Korban Perbudakan Seksual Jepang di Indonesia
Presiden Jokowi Ajak Jepang Lakukan Investasi Infrastruktur di Kawasan ASEAN
Toyota Century SUV: Kemewahan Terbaru dari Toyota untuk Pasar Jepang
Nelayan Tuban Panen Ikan Manyung 2 Ton, Dikabarkan Terkontaminasi Limbah Jepang, Benarkah?
Mengenal Profesi Wanita Penghibur di Jepang: Dari Maiko hingga Geisha.
Ojigi: Budaya Membungkuk yang Menunjukkan Status Sosial di Jepang