PITUTUR.id - Kemeriahan Olimpiade Paris 2024 kini tercemar oleh sebuah sindiran yang menimbulkan reaksi negatif dari dunia internasional.
Pembukaan Olimpiade Paris 2024 ini menampilkan adegan artistik mirip "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci. Show tersebut menampilkan penyanyi drag dan model transgender.
Pertunjukan yang menampilkan Barbara Butch, Nicky Doll, Paloma Hugo Bardin, Raya Martigny, dan Nichecometrue telah menimbulkan kritik keras dari sejumlah komunitas global.
Thomas Jolly, direktur artistik, bermaksud untuk merayakan keragaman dan inklusivitas.
Dia menekankan bahwa adegan tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan pesta pagan yang terkait dengan dewa-dewa Olympus, bukan parodi langsung dari adegan alkitabiah.
Baca Juga: Harapan Medali Emas di Tangan Gregoria Mariska, Semifinal Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024
Meskipun niatnya baik, banyak yang melihatnya sebagai tindakan yang tidak hormat dan menghujat.
Menyikapi tanggapan keras tersebut, panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024 meminta maaf.
Anne Descamps, juru bicara, menjelaskan bahwa tujuan mereka tidak pernah menyakiti kelompok agama tertentu, tetapi mempromosikan toleransi dan keragaman di komunitas.
"Kami percaya bahwa tujuan ini telah tercapai. Jika ada yang merasa tersinggung, kami sangat menyesal," kata Descamps seperti dikutip Pitutur.id dari Independent Co.
Baca Juga: Carolina Marin Mundur, Gregoria Mariska Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024
Olly mempertahankan acara tersebut, menyoroti warisan Prancis dalam kebebasan artistik dan sekularisme. Dia menjelaskan bahwa tujuan dari acara tersebut adalah untuk merangsang pemikiran dan merayakan nilai-nilai Prancis, termasuk kebebasan berekspresi.
Meskipun kontroversial, dia tetap menegaskan bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk inklusif dan tidak subversif.
Beberapa orang memuji pertunjukan tersebut karena keberaniannya dan pesan inklusifnya, sementara yang lain menganggapnya sebagai penghinaan yang tidak perlu terhadap sentimen religius.
Peristiwa ini telah memicu debat yang lebih luas tentang keseimbangan antara ekspresi artistik dan penghargaan terhadap keyakinan yang beragam.