PITUTUR.id - Calon Presiden Amerika Donald Trump baru saja menjadi target percobaan pembunuhan pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat.
Ia menjadi sasaran penembakan orang tak dikenal ketika sedang melakukan kampanye di negara bagian, Pennsylvania. Akibat insiden tersebut, Trump mengalami luka setelah sebuah peluru menyerempet bagian telinga kanannya.
Selain Trump, peristiwa penembakan itu juga mengakibatkan satu peserta kampanye tewas dan dua orang lainnya terluka parah.
Sehari setelahnya, Trump akhirnya angkat bicara. Pria 78 tahun itu mengungkapkan bahwa fakta dirinya selamat dari insiden tersebut adalah sebuah keajaiban.
Baca Juga: Siapa Matthew Crooks? Pelaku Penembakan Donald Trump Pernah Donasi untuk Kelompok Liberal
“Dokter di Rumah Sakit mengatakan dia tidak pernah melihat hal seperti ini, dia menyebutnya sebuah keajaiban,” terang Donald Trump dikutip Pitutur.id dari laman People pada Senin, 15 Juli 2024.
Lebih lanjut, Trump menyebut bahwa dirinya seharusnya sudah mati akibat insiden tersebut.
“Aku seharusnya tidak berada di sini aku seharusnya sudah mati,” lanjutnya
Pelaku penembakan yang diketahui bernama Thomas Matthew berusia 21 tewas saat itu juga di tangan Secret Service atau atau lembaga keamanan Amerika yang bertugas untuk melindungi pejabat dan panglima tinggi.
Baca Juga: Motif Penembakan Donald Trump Terkuak, FBI: Bukan Politik
Calon Presiden dari partai Republik itu pun memuji kinerja para personel Secret Service yang dianggap telah bergerak cepat.
“Mereka melakukan pekerjaan yang fantastis,” ujar Trump.
Insiden percobaan pembunuhan yang menimpa Donald Trump turut membuat sang istri, Melanie Trump khawatir. Ia mengungkapkan rasa sedihnya atas tragedi yang menimpa suaminya itu.