Tembak Donald Trump saat Kampanye di Pennsylvania, Pelaku Diduga Seorang Remaja 20 Tahun

Photo Author
- Minggu, 14 Juli 2024 | 16:20 WIB
Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengalami insiden percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsyvania.
Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengalami insiden percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsyvania.

Kemudian, FBI memimpin penyelidikan atas serangan itu. Komite Pengawas di DPR AS memanggil Direktur Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle untuk bersaksi pada 22 Juli.

Calon Senat AS dari Partai Republik dari Pennsylvania, David McCormick, yang berada di lokasi kejadian, menyebut penembakan itu sebagai percobaan pembunuhan. Wilayah udara di atas Bethel Park ditutup oleh Badan Penerbangan Federal untuk alasan keamanan.

Sebagai informasi, Donald J. Trump telah menjabat sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat dari 20 Januari 2017 hingga 20 Januari 2021.

Selama masa jabatannya, Trump mendorong pemotongan pajak terbesar dalam sejarah AS melalui "Tax Cuts and Jobs Act" pada tahun 2017, menurunkan tarif pajak perusahaan dari 35% menjadi 21%.

Baca Juga: Joe Biden Menyerukan Genjatan Senjata di Gaza dan Menyediakan Bantuan Kemanusiaan Lebih Besar

Dia juga meningkatkan anggaran pertahanan dan mengupayakan pengeluaran infrastruktur, meskipun banyak rencananya tidak sepenuhnya disetujui oleh Kongres. Tingkat pengangguran mencapai rekor terendah dalam beberapa dekade sebelum pandemi COVID-19.

Dalam hal imigrasi, Trump mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat, termasuk upaya membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dan memberlakukan larangan perjalanan dari beberapa negara mayoritas Muslim.

Kebijakan "zero tolerance" yang menyebabkan pemisahan anak-anak dari orang tua di perbatasan memicu kontroversi besar. Di bidang kesehatan, Trump berusaha mencabut dan menggantikan Affordable Care Act (ACA), tetapi gagal mendapatkan dukungan penuh dari Kongres.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Sebut Presiden Vladimir Putin Bertanggung Jawab Atas Kematian Alexei Navalny

Trump dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tidak konvensional dan penggunaan media sosial, khususnya Twitter untuk berkomunikasi langsung dengan publik.

Kebijakan dan pendekatannya menimbulkan polarisasi yang mendalam dalam politik Amerika dan membentuk kembali Partai Republik. Peninggalan penting lainnya adalah pengangkatan tiga Hakim Mahkamah Agung, yakni Neil Gorsuch, Brett Kavanaugh, dan Amy Coney Barrett.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wulandari Noor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X