Gelombang Ketegangan Rusia-Ukraina: Potensi Ancaman Perang Dunia Ketiga di 2024

PITUTUR.id - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin memuncak di 2024, dan pertukaran serangan terus berlanjut.

Putin, dengan tegas, menyatakan bahwa perang ini bukan sekadar konflik wilayah, melainkan terkait dengan prinsip-prinsip global, seperti keseimbangan dunia.

Sejak Mei 2021, Rusia telah menyusun daftar negara "tidak bersahabat," yang kini mencapai 49 negara.

Baca Juga: SCBD: Antara Gemerlap Gaya Hidup dan Ancaman Keuangan, Realita Keseharian Karyawan

Pencapaian uji coba rudal nuklir terbaru oleh Rusia, khususnya rudal Burevetnik, menjadi sorotan, diikuti dengan pernyataan mengejutkan dari Putin tentang kemungkinan penarikan diri Rusia dari perjanjian larangan uji coba nuklir.

Di sisi lain, Ukraina terus menerima dukungan senjata dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa anggota Uni Eropa.

Dalam situasi yang semakin genting ini, muncul kekhawatiran tentang potensi eskalasi konflik global, dikhawatirkan dapat menjadi pemicu perang dunia ketiga.

Analisis sejarah mencatat dampak ekonomi yang signifikan pasca perang dunia, termasuk depresi besar-besaran, pengangguran massal, dan inflasi tinggi.

Baca Juga: Rahasia Gaya Hidup Karyawan SCBD: Mewah atau Terjerat dalam Jerat Finansial?

Meskipun sebagian besar negara mencoba mendamaikan situasi melalui Dewan Keamanan PBB, upaya tersebut terbukti sulit karena banyaknya hak veto yang digunakan.

Pertanyaannya pun muncul, sejauh mana kita siap menghadapi konsekuensi tragis yang dapat mencakup kehilangan orang-orang tercinta dan dampak ekonomi yang meluas?

Terkait dengan daftar negara "tidak bersahabat" yang dikeluarkan Rusia, banyak yang menduga bahwa istilah ini adalah upaya diplomatis untuk merujuk kepada negara-negara yang dianggap sebagai lawan atau musuh.

Baca Juga: Mengintip Gaya Hidup Karyawan di SCBD: Kilas Balik Identitas atau Ancaman?

Daftar ini, yang pertama kali muncul pada 2018, mencatat Amerika Serikat dan Republik Ceko.