Selain Lakukan Genosida, Israel Ternyata Curi Organ Tubuh Jenazah Warga Palestina secara Ilegal untuk Tujuan Ini, Fakta atau Teori Konspirasi?

PITUTUR.id - Sebuah teori konspirasi yang menghebohkan dunia mengklaim bahwa Israel melakukan pencurian organ tubuh dari jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan militer Israel.

Teori konspirasi ini didukung oleh beberapa bukti dan kesaksian yang menunjukkan adanya praktik ilegal pencurian organ tubuh tersebut.

Teori konspirasi ini merupakan topik pembahasan di salah satu kanal YouTube Nessie Judge, dengan program bernama Neror, yang dipandu oleh Nessie Judge.

Baca Juga: Profil Rian, Kasus Pembunuhan Pengacara Tampan dengan Motif Cemburu

Dalam video yang diunggah pada Jumat, 15 Desember 2023, narator video mengungkapkan bahwa Israel tidak hanya melakukan genosida dan penghapusan ras Palestina dari tanahnya sendiri.

Tetapi juga menghabisi orang-orang Palestina untuk melakukan organ harvesting atau pengambilan organ tubuh mereka.

"Kalau benar, lagi-lagi ini melanggar isi Konvensi Jenewa dan ilegal di mata hukum internasional," kata narator dalam video tersebut, seperti dikutip Pitutur.id pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Baca Juga: Tragedi Pembunuhan Terjadi Pada Pengacara Tampan: Motif Cemburu Pada Kasus Rian

Salah satu bukti yang diajukan oleh narator adalah adanya bank kulit terbesar di dunia yang dimiliki oleh Israel, yaitu Israel National Skin Bank.

Bank kulit ini didirikan oleh Korps Medis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Kementerian Kesehatan Israel pada tahun 1986.

Tujuan utama dari bank kulit ini adalah untuk merawat luka bakar dari orang-orang yang terluka di peperangan atau insiden korban massal.

Baca Juga: Heboh Usai Kasus Bunuh Diri Mantan Mahasiswa Universitas Brawijaya, Kini Viral Cuitan Seseorang yang Miliki Hal yang Sama

"Namun, banyak orang yang mempertanyakan asal-usul organ-organ yang tersimpan di bank kulit tersebut. Dikatakan bahwa bank kulit Israel memiliki stok kulit manusia sekitar 170 m², lebih besar dari bank kulit Amerika Serikat yang sudah ada sejak 40 tahun sebelumnya," ujar narator.