PITUTUR.id - Gerakan boikot produk-produk yang dianggap pro-Israel, seperti Starbucks dan H&M, berdampak signifikan di Maroko.
Dua perusahaan tersebut dilaporkan akan menutup gerainya di negara tersebut mulai, Jumat (15/12/2023).
Laporan situs berita Maroko, Maroc Hebdo, menyebutkan bahwa Grup Alshaya Kuwait, yang mengelola waralaba Starbucks dan H&M di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, sangat terkena dampak kampanye boikot yang dilakukan masyarakat.
"Menurut informasi yang dapat dipercaya, dua merek global besar, termasuk merek pakaian siap pakai asal Swedia, H&M, dan jaringan kopi bergengsi AS, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai 15 Desember," demikian laporan tersebut.
Baca Juga: Bebas dari Boikot: HokBen, Warisan Kuliner Indonesia dengan Sentuhan Jepang
Keputusan itu menyusul penurunan permintaan secara tiba-tiba terkait dengan kampanye boikot pro Palestina yang sedang berlangsung.
Menurut laporan The New Arab, beberapa karyawan toko perusahaan tidak mengetahui penutupan tersebut.
"Ini akan menjadi bencana, kami memiliki lebih dari 100 karyawan. Ke mana kita akan pergi setelahnya? Mudah-mudahan laporan tersebut tidak benar," kata seorang pekerja di salah satu gerai Starbucks di Rabat, ibu kota Maroko.
Baca Juga: Skincare Lokal Indonesia yang Bisa Jadi Solusi untuk Boikot Produk Israel, Sudah BPOM dan Halal MUI
Media online berbahasa Inggris yang meliput berita tentang Maroko, Yabiladi, melaporkan bahwa penutupan kedua waralaba tersebut terjadi setelah bertahun-tahun alasan manajemen dan kesulitan ekonomi struktural.
"Sumber informasi yang meminta tidak disebutkan namanya telah mengindikasikan bahwa keputusan kedua merek tersebut tidak ada hubungannya dengan situasi di kawasan Timur Tengah," kata laporan Yabiladi.
"Sumber tersebut secara khusus menyebutkan ‘beberapa masalah operasional bagi pemerintahan lokal Maroko’, dan mengaitkan penarikan ini dengan ‘situasi ekonomi yang membawa bencana’," lanjut laporan itu.
Baca Juga: Dua Produk Legendaris di Indonesia Ini Terkena Isu Boikot, Ada Produk Dari Indofood
Meski demikian, juru bicara Grup Alshaya Kuwait membantah laporan tersebut dan mengatakan jika jaringan waralaba Starbucks dan H&M masih akan beroperasi.
Artikel Terkait
Dua Produk Legendaris di Indonesia Ini Terkena Isu Boikot, Ada Produk Dari Indofood
30 Produk Alternatif Skincare dan Makeup: Solusi Cerdas Menghindari Produk Israel!
Bukan Main! Ini 5 Produk Skincare Israel yang Paling Dicari di Indonesia Meski Terkena Boikot
Ingin Boikot Produk Israel? Coba Skincare Lokal Indonesia Ini, Aman, Halal, dan Berkualitas
Terungkap! Kekayaan Felicya Angelista, Bos Skincare yang Dituding Pro Israel, Mengejutkan!
Skincare Lokal Indonesia yang Bisa Jadi Solusi untuk Boikot Produk Israel, Sudah BPOM dan Halal MUI
Alternatif Bumbu Dapur Indonesia untuk Boikot Produk Pro-Israel, Ini Daftar Produknya
Bebas dari Boikot: HokBen, Warisan Kuliner Indonesia dengan Sentuhan Jepang