Boikot Produk Pro-Israel Berdampak Signifikan di Maroko

Photo Author
- Rabu, 6 Desember 2023 | 05:19 WIB
Gerakan boikot perusahaan pendukung penjajah ‘Israel’ bergulir di seluruh dunia. (tangakapan layar)
Gerakan boikot perusahaan pendukung penjajah ‘Israel’ bergulir di seluruh dunia. (tangakapan layar)

PITUTUR.id - Gerakan boikot produk-produk yang dianggap pro-Israel, seperti Starbucks dan H&M, berdampak signifikan di Maroko.

Dua perusahaan tersebut dilaporkan akan menutup gerainya di negara tersebut mulai, Jumat (15/12/2023).

Laporan situs berita Maroko, Maroc Hebdo, menyebutkan bahwa Grup Alshaya Kuwait, yang mengelola waralaba Starbucks dan H&M di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, sangat terkena dampak kampanye boikot yang dilakukan masyarakat.

"Menurut informasi yang dapat dipercaya, dua merek global besar, termasuk merek pakaian siap pakai asal Swedia, H&M, dan jaringan kopi bergengsi AS, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai 15 Desember," demikian laporan tersebut.

Baca Juga: Bebas dari Boikot: HokBen, Warisan Kuliner Indonesia dengan Sentuhan Jepang

Keputusan itu menyusul penurunan permintaan secara tiba-tiba terkait dengan kampanye boikot pro Palestina yang sedang berlangsung.

Menurut laporan The New Arab, beberapa karyawan toko perusahaan tidak mengetahui penutupan tersebut.

"Ini akan menjadi bencana, kami memiliki lebih dari 100 karyawan. Ke mana kita akan pergi setelahnya? Mudah-mudahan laporan tersebut tidak benar," kata seorang pekerja di salah satu gerai Starbucks di Rabat, ibu kota Maroko.

Baca Juga: Skincare Lokal Indonesia yang Bisa Jadi Solusi untuk Boikot Produk Israel, Sudah BPOM dan Halal MUI

Media online berbahasa Inggris yang meliput berita tentang Maroko, Yabiladi, melaporkan bahwa penutupan kedua waralaba tersebut terjadi setelah bertahun-tahun alasan manajemen dan kesulitan ekonomi struktural.

"Sumber informasi yang meminta tidak disebutkan namanya telah mengindikasikan bahwa keputusan kedua merek tersebut tidak ada hubungannya dengan situasi di kawasan Timur Tengah," kata laporan Yabiladi.

"Sumber tersebut secara khusus menyebutkan ‘beberapa masalah operasional bagi pemerintahan lokal Maroko’, dan mengaitkan penarikan ini dengan ‘situasi ekonomi yang membawa bencana’," lanjut laporan itu.

Baca Juga: Dua Produk Legendaris di Indonesia Ini Terkena Isu Boikot, Ada Produk Dari Indofood

Meski demikian, juru bicara Grup Alshaya Kuwait membantah laporan tersebut dan mengatakan jika jaringan waralaba Starbucks dan H&M masih akan beroperasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Basrizal Tifani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X