PITUTUR.id - Para mahasiswa dari Universitas Stanford di Amerika menyelenggarakan unjuk rasa dengan aksi duduk bersama sebagai bentuk dukungan terhadap gencatan senjata di Gaza.
Mereka berkomitmen untuk melanjutkan protes mereka selama beberapa minggu ke depan, dengan tujuan agar universitas bergengsi ini mengakhiri hubungan dengan Israel.
Aksi protes terkait hubungan Universitas Stanford dan Israel ini dimulai oleh satu orang mahasiswa dan dalam waktu singkat, protes ini berkembang menjadi sebuah komunitas yang terdiri dari lebih dari dua lusin mahasiswa.
Baca Juga: Perdana Menteri India Dukung Israel, Masyarakat Muslim India tetap Lakukan Gerakan Boikot
Mereka mengutuk kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya.
Selama 27 hari terakhir, lebih dari dua puluh mahasiswa di Universitas Stanford telah melakukan aksi tidur sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang terus menghadapi serangan udara Israel selama berminggu-minggu.
Mereka mendirikan tenda-tenda di halaman lapangan utama kampus.
Para mahasiswa ini menyatakan kepada Middle East Eye (MEE) bahwa mereka tidak akan mengakhiri aksi protes mereka sampai universitas mencabut dukungannya terhadap Israel, menarik investasi di sejumlah usaha dan institusi pendidikan Israel, serta mengutuk tindakan Israel di wilayah Palestina.
Mereka yang mengorganisir aksi duduk di Stanford menjelaskan bahwa aksi ini penting untuk memastikan agar Gaza tetap menjadi perhatian utama mahasiswa dan staf pengajar.
Salah satu mahasiswa menyatakan bahwa universitas sebelumnya sering mengabaikan tuntutan para mahasiswa setelah aksi protes selesai, dan kali ini mereka ingin menciptakan tekanan yang lebih besar pada pihak universitas.
Baca Juga: Tanggapi Gerakan Boikot Produk Pro Israel, BPJPH Kemenag: Kita Harus Pertimbangkan Tenaga Kerja...
Aksi protes ini juga menarik perhatian alumni Stanford, termasuk salah satu alumni yang mengungkapkan dukungannya terhadap rakyat Palestina.
Alumni tersebut mencatat perbedaan sikap universitas terhadap gerakan Black Lives Matter (BLM) yang sangat kontras dengan respons mereka terhadap situasi di Gaza.
Artikel Terkait
Sunco Menjadi Minyak Goreng yang Tidak Mendukung Israel? Ini Sejarah Perusahaan dan Produksinya
Aksi Boikot McDonald's dan Starbucks di Indonesia Dapat Sorotan dari Media Asing, Apa Kata Mereka?
Tanggapi Gerakan Boikot Produk Pro Israel, BPJPH Kemenag: Kita Harus Pertimbangkan Tenaga Kerja...
Dinamika Bursa Saham di Tengah Gerakan Boikot Produk Israel, Ada Perusahaan Ayam Goreng yang Melesat!
Perdana Menteri India Dukung Israel, Masyarakat Muslim India tetap Lakukan Gerakan Boikot