Tertarik Dunia Kedokteran? Ini 5 Rekomendasi Film Tentang Kesehatan

Photo Author
- Rabu, 10 Juli 2024 | 06:40 WIB
Ilustrasi nonton film.
Ilustrasi nonton film.


PITUTUR.id - Film-film yang mengangkat tema kesehatan memiliki dampak yang signifikan dalam dunia perfilman dan masyarakat secara luas.

Mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga menyajikan cerita-cerita yang mendalam tentang perjuangan, ketahanan, dan kompleksitas dalam pengalaman manusia terhadap kondisi kesehatan yang serius.

Berikut rekomendasi film tentang kesehatan yang bisa ditonton di waktu senggang.

Rekomendasi ini didasarkan pada perspektif penulis, bisa jadi film seperti The Diving Bell and the Butterfly (Le Scaphandre et le Papillon), Still Alice, My Sister's Keeper, The Doctor, dan Patch Adams tidak sesuai dengan preferensi pembaca.

Baca Juga: Keren! Film Siksa Kubur Tuai Antusiasme Tinggi di BIFAN 2024 Korea

5 Rekomendasi Film Kesehatan

1. The Diving Bell and the Butterfly (Le Scaphandre et le Papillon)

The Diving Bell and the Butterfly karya Julian Schnabel adalah sebuah eksplorasi mengharukan tentang ketangguhan semangat manusia di tengah tantangan fisik yang mendalam. Berdasarkan memoar Jean-Dominique Bauby, film ini menggambarkan perjalanan Bauby setelah stroke parah yang menyebabkan sindrom locked-in, di mana dia hanya bisa berkomunikasi melalui kedipan mata.

Penampilan Mathieu Amalric memukau, menggambarkan dunia internal Bauby dengan autentisitas yang menghantui. Penyutradaraan Schnabel begitu mahir, menyatukan kenangan dan perjuangan Bauby dalam narasi visual yang puitis, yang menyentuh hati dan sangat menginspirasi.

Potret emosional dan psikologis Bauby dalam film ini begitu dalam, menjadikannya sebuah kemenangan sinematik dalam eksplorasi kondisi manusia dan kekuatan kehendak untuk bertahan hidup.

The Diving Bell and the Butterfly dengan pantas meraih penghargaan di seluruh dunia, termasuk penghargaan Best Director di Festival Film Cannes, dan tetap menjadi bukti dari kekuatan semangat manusia dalam menghadapi kesulitan.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Pendek yang Tayang di YouTube, Dijamin Seru dan Menarik Patut Ditonton!

2. Still Alice

Still Alice adalah potret yang sangat menggerakkan tentang seorang profesor linguistik, yang diperankan dengan brilian oleh Julianne Moore, yang berjuang dengan Alzheimer pada usia dini.

Penampilan Moore begitu mendalam dalam menangkap perlahan-lahan kehilangan identitas Alice Howland yang dulunya tajam dengan realisme yang menyayat hati. Sutradara Richard Glatzer dan Wash Westmoreland dengan halus menggambarkan kompleksitas dampak Alzheimer terhadap hubungan Alice dan citra dirinya.

Film ini tidak menghindari realitas yang keras dari penyakit tersebut, menawarkan eksplorasi yang mengharukan tentang kehilangan, identitas, dan ikatan keluarga. Still Alice tidak hanya memberikan pencerahan tentang efek menghancurkan Alzheimer, tetapi juga merayakan ketabahan dan keberanian orang-orang yang terkena dampaknya.

Penampilan Moore yang memenangkan Oscar memastikan posisi film ini sebagai sebuah kekuatan dalam menggambarkan persilangan antara kesehatan, identitas, dan hubungan manusiawi.

3. My Sister's Keeper

My Sister's Keeper menjelajahi kompleksitas etika dan emosi dari keputusan keluarga untuk mengonsepsi anak sebagai donor genetik untuk anak perempuan mereka yang sakit parah.

Baca Juga: Hebat! Film Malam Pencabut Nyawa Sold Out di BIFAN 2024 Korea, Soal Apa?

Disutradarai oleh Nick Cassavetes dan berdasarkan novel Jodi Picoult, film ini menyelami dilema moral yang dihadapi Anna Fitzgerald (Abigail Breslin), yang lahir dengan tujuan utama memberikan bantuan medis kepada saudara perempuannya, Kate (Sofia Vassilieva).

Narasi ini kompetitif dalam eksplorasi etika medis, pengorbanan keluarga, dan dampak mendalam dari penyakit kronis terhadap hubungan.

Meskipun memecah belah pendapat penonton karena tema-tema provokatifnya, My Sister's Keeper diperkuat oleh penampilan kuat dan alur cerita yang mengajak penonton untuk mempertimbangkan batasan intervensi medis dan kompleksitas cinta keluarga di tengah-tengah penyakit yang mengancam nyawa.

4. The Doctor

William Hurt menyajikan penampilan memukau dalam The Doctor, memerankan Dr. Jack McKee, seorang ahli bedah sukses yang emosionalnya terputus dan pandangan hidupnya berubah selamanya setelah didiagnosis dengan kanker tenggorokan.

Disutradarai oleh Randa Haines, film ini adalah eksplorasi yang mengharukan tentang perjalanan McKee dari keterpisahan klinis menjadi empati yang mendalam saat dia menghadapi krisis kesehatannya sendiri.

Baca Juga: Review Film Sekawan Limo : Horor Komedi yang Unik dan Khas

Penampilan Hurt begitu menyentuh, menangkap transformasi McKee dengan kejujuran dan kerentanan yang dalam. Eksplorasi film tentang hubungan dokter-pasien, etika medis, dan biaya pribadi dari penyakit masih menggema lama setelah penutupan film.

The Doctor adalah bukti dari kekuatan transformasi penyakit dalam meresapi prioritas dan pemahaman tentang penderitaan manusia, mengukuhkan posisinya sebagai drama yang memikat yang menangani pertanyaan mendasar tentang hidup, penyembuhan, dan belas kasihan dalam perawatan kesehatan.

5. Patch Adams

Patch Adams adalah drama komedi biografi yang mengharukan yang merayakan pendekatan tak konvensional Hunter Patch Adams (Robin Williams) terhadap perawatan medis melalui humor dan kasih sayang.

Disutradarai oleh Tom Shadyac, film ini menceritakan perjalanan Adams saat ia menantang lembaga medis tradisional dengan keyakinannya bahwa tawa dan hubungan manusiawi adalah bagian integral dari penyembuhan.

Williams menyajikan penampilan luar biasa, mengimbangi humor dan kedalaman emosi saat Adams menavigasi puncak dan lembah karir medisnya. Meskipun dikritik karena menyederhanakan isu-isu kesehatan yang kompleks, Patch Adams tetap menjadi film yang disayangi karena pesannya yang mengangkat dan penampilan karismatik Williams.

Baca Juga: Demon Slayer 'Infinity Arc' Akan Diadaptasi Menjadi Film Trilogi 2025 Mendatang, Siapkan Dompetmu!

Eksplorasi film tentang sisi manusiawi dari kedokteran terus menginspirasi penonton untuk mempertimbangkan peran empati dan kasih sayang dalam praktik kesehatan.

Secara keseluruhan, film-film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga refleksi mendalam tentang kondisi kesehatan, etika medis, dan kekuatan kemanusiaan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Film ini juga mengajak penonton untuk merenungkan makna kehidupan, nilai-nilai kemanusiaan, dan pentingnya menjaga kesehatan baik secara fisik maupun mental dalam kehidupan sehari-hari.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wulandari Noor

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X