PITUTUR.id - Disney, salah satu raksasa media dan hiburan dunia, memiliki hubungan yang rumit dengan China, pasar yang menjanjikan sekaligus menantang.
Di satu sisi, Disney ingin memanfaatkan potensi ekonomi dan budaya dari 1,3 miliar penduduk China yang semakin kaya dan konsumtif.
Di sisi lain, Disney harus menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dari pemerintah China yang ketat dan nasionalis, serta pesaing lokal yang tangguh dan inovatif.
Baca Juga: Bollywood: Bagaimana Film-Film India Membentuk Citra dan Hubungan India di Mata Dunia
Sejak memasuki pasar China pada tahun 1994, Disney telah melakukan berbagai upaya untuk menyesuaikan diri dengan preferensi dan regulasi lokal.
Disney membuka taman hiburan pertamanya di Hong Kong pada tahun 2005, dan yang kedua di Shanghai pada tahun 2016.
Disney juga berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan China seperti Tencent, Alibaba, Baidu, dan ByteDance untuk mendistribusikan konten-konten film, televisi, streaming, game, dan musiknya.
Disney bahkan membuat film-film khusus untuk pasar China, seperti Mulan (2020), Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021), dan The Rescue (2021).
Baca Juga: Netflix dan Amazon Prime: Platform Streaming yang Membuka Mata Penonton tentang Isu-Isu Geopolitik
Namun, tidak semua langkah Disney berhasil mendapat sambutan hangat dari publik China. Film Mulan, misalnya, menuai kontroversi karena dianggap tidak menghormati budaya dan sejarah China, serta mendukung penindasan terhadap etnis Uighur di Xinjiang.
Film Shang-Chi juga mendapat kritik karena menampilkan stereotip negatif tentang orang-orang Asia. Sementara itu, film The Rescue dibatalkan penayangannya di China karena alasan teknis yang tidak jelas.
Selain itu, Disney juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan lokal yang semakin kuat dan kreatif.
Menurut laporan PwC, industri hiburan dan media China diperkirakan akan mencapai pendapatan sebesar US$526,9 miliar pada tahun 2026, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5,7%.
China memiliki pasar game online terbesar di dunia, dengan pendapatan sebesar US$55,5 miliar pada tahun 2021. China juga memiliki platform streaming seperti iQiyi, Youku, Tencent Video, dan Bilibili yang menawarkan konten-konten orisinal dan populer.
Artikel Terkait
Cara Memperlambat Proses Penuaan: Apakah Mungkin?
Netflix dan Amazon Prime: Platform Streaming yang Membuka Mata Penonton tentang Isu-Isu Geopolitik
Misteri Kematian Wanita di Apartemen Surabaya
Mata-Mata di Balik Layar Kisah Nyata Selebriti Dunia yang Terlibat dalam Aksi Spionase,Sabotase,dan Pembunuhan
Belum Terdaftar Penerima Bansos? Tenang Saja, Ini Cara Daftarnya, Bisa Lewat HP