Trik Debat Anak Komunikasi Dipakai Gibran dalam Debat Cawapres Pemilu 2024, Privilege Anak Muda Ketika Ikut Politik Ternyata Seperti ini

PITUTUR.id - Ketika Gibran Rakabuming terpilih sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto, ada banyak kontroversi mulai dari Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Usia Terendah 40 Tahun.

Di usia yang masih 36 Tahun, kompetensi cawapres Gibran Rakabuming masih diragukan oleh banyak orang.

Termasuk kemampuan cawapres Gibran Rakabuming dalam memahami isu-isu nasional jika dia menjabat sebagai wakil Presiden Indonesia kelak.

Baca Juga: Najwa Shihab Merespon Retorika Gaya Bicara Cawapres Gibran Rakabuming saat Debat yang Terkenal Bingung dan Blibet

Berbeda dengan Gibran, Mahfud MD cawapres Nomor urut 3 justru mendapatkan simpati publik karena memiliki pengalaman dan terkenal dengan sikapnya tegas jika berbicara tentang isu keadilan hukum.

Beberapa kemampuan dia dalam mengangkat isu publik perihal ketidak adilan juga telah membuat publik menaruh kepercayaan padanya.

Baca Juga: Strategi Gibran Rakabuming Bikin Cak Imin dan Mahfud MD Mati Kutu, Apakah Hasil dari Hafalan Atau Murni Kecerdasan Pribadi?

Misalnya kasus Brigadir J, di mana Mahfud MD merupakah tokoh publik yang terlebih dahulu menyatakan bahwa kasus tersebut ada kejanggalan, sejak saat itu Kasus Brigadir menjadi sorotan Media massa.

Jelas pengalaman ini tidak dimiliki oleh Gibran sebagai cawapres.

Seusai debat cawapres beberapa warganet masih berpendapat bahwa Gibran belum cukup memiliki kompetensi saat melawan Mahfud MD dalam debat cawapres.

Baca Juga: Bikin Shock! Momen Gibran Rakabuming Slepet Cak Imin Saat Debat Cawapres Soal IKN, Sebut Tidak Konsisten Karena Ini

Ada yang menganalogikan debat antara Mahfud MD dan Gibran seperti Dosen yang mendebat mahasiswanya tentang sebuah topik.

Mahfud MD menghadirkan gaya yang tenang dalam menanggapi semua pertanyaan Gibran.

Sebaliknya Gibran sering memberikan istilah Carbon Capture dan Storage (CCS) yang sebenarnya bukan isu wajib yang harus dijawab oleh Mahfud MD.