Begini Tanggapan Disbudpar Bangkalan Soal Banyak Pengemis yang Resahkan Peziarah Makam Air Mata Ibu Arosbaya Bangkalan

Photo Author
- Senin, 1 Juli 2024 | 15:43 WIB
Potret pengemis di kawasan Air Mata Ibu (Instagram/@infomdr)
Potret pengemis di kawasan Air Mata Ibu (Instagram/@infomdr)

PITUTUR.id - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangkalan menanggapi terkait banyaknya pengemis di kawasan makam Aermata Ebu, Arosbaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, viral di media sosial bahwa banyak peziarah yang datang ke makam Air Mata Ibu Arosbaya, Bangkalan mengeluh akibat banyaknya pengemis.

Video yang diunggah di Instagram @infomdr pada Kamis malam 27 Juni 2024 tersebut menunjukkan peristiwa banyaknya pengemis di salah satu destinasi wisata religi di Bangkalan tersebut.

Baca Juga: Viral Pengemis Keras Kepala di Kawasan Wisata Air Mata Ibu Bangkalan, Netizen: Memang Sudah Jadi Ladang Usaha Pengemis

Dalam video tersebut, tampak laki-laki dan perempuan berpakaian rumahan mengikuti para peziarah sambil menengadahkan tangan.

Para pengunjung tampak risih karena para pengemis cenderung memaksa.

Tak segan-segan, mereka sedikit menarik baju para peziarah.

Menanggapi fenomena itu, Kepala Disbudpar Bangkalan, Muhammad Faji melalui Sekretarisnya Hendra Gemma Dominan mengatakan, para pengemis itu sudah ditertibkan.

Namun karena lemahnya pengawalan dan pengawasan para pengemis kembali beraksi di kawasan wisata tersebut.

"Sbenarnya beberapa tahun kemarin sudah kita tertibkan, mungkin karena sekarang ini pengawalannya kurang ketat dari dinas, akhirnya muncul lagi penyakit itu," ujarnya, Senin (01/07/2024).

Baca Juga: Peziarah Makam Air Mata Ibu Arosbaya Bangkalan Risih Dikejar-kejar Pengemis, Warganet: Maksa-maksa Banget

Hendra mengaku, pihaknya akan kembali menertibkan para pengemis tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos), Muspika maupun tokoh masyarakat setempat.

"Nanti kami akan coba tertibkan lagi bersama tokoh masyarakat yang ada di sana, Muspika dan tentunya Dinas Sosial yang mengurusi tentang pengemis itu," tambahnya.

Dia mengatakan, para pengemis itu rata-rata merupakan warga sekitar area makam tersebut, sehingga penanganannya harus berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yusron Hidayatullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X