Terimbas Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Moneter ke Pihak Israel

Photo Author
- Minggu, 9 Juni 2024 | 19:00 WIB
Starbucks Indonesia Tegaskan Tidak Pernah Membantu Israel dalam Hal Moneter.  (Ricka Milla Suatin )
Starbucks Indonesia Tegaskan Tidak Pernah Membantu Israel dalam Hal Moneter. (Ricka Milla Suatin )

PITURUR.id - Perusahaan jaringan kedai kopi dunia, Starbucks, kembali mengemukakan tanggapannya atas dukungan pemberian dukungan finansial kepada Israel yang ditujukan pada perusahaan mereka.

Starbucks menyebut tidak memberikan dukungan moneter maupun keuntungan kepada pemerintah atau militer Israel dengan cara apa pun.

Strabucks tercatat sebagai salah satu perusahaan global yang terimbas sentimen negatif anti-Israel.

Sentimen ini muncul sejak agresi Israel ke Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dari warga sipil Palestina. 

Baca Juga: Seruan Boikot Produk Terafiliasi Israel Mencuat, Ini Sejarah Berdirinya Starbucks di Indonesia

"Posisi kami tetap tidak berubah. Starbucks menjunjung tinggi kemanusiaan. Kami mengutuk kekerasan, hilangnya nyawa orang yang tak berdosa, serta semua ujaran kebencian dan senjata,” bunyi pernyataan perusahaan, dikutip Pitutur.id dari situs resmi mereka pada Jumat, 7 Juni 2024.

Hal ini juga disampaikan melalui akun media sosial Instagram @starbucksindonesia pada Jumat, 23 Februari 2024 lalu. Sebelumnya, perusahaan juga telah mengeluarkan pernyataan resmi di situsnya pada 19 Januari 2024 lalu. 

Baca Juga: Produk Starbucks Diboikot, Ini Deretan Kedai Kopi Lokal yang Tak Kalah Soal Rasa

Starbucks menegaskan, sikap tidak memberikan dukungan moneter kepada pemerintah Israel tak hanya berasal dari perusahaan, tapi juga dari manajemen, mantan pemimpin, presiden, CEO perusahaan, dan Howard Schultz, miliader pendiri Starbuck keturunan Yahudi.

"Kami tidak menggunakan keuntungan kami untuk mendanai operasi pemerintah atau militer di mana pun, dan tidak pernah melakukannya," ungkap Starbucks.

Starbucks juga mengungkap tersebarnya disinformasi mengenai tudingan dukungan Starbucks pada Israel, mengakibatkan terjadinya tindakan kekerasan dan vandalisme di beberapa gerai Starbucks di seluruh dunia. Hal itu memberikan merek kerugian secara mental dan materil. 

Baca Juga: Apakah Starbucks Termasuk yang Harus Diboikot? Simak Penjelasannya di Sini

Meski demikian, Starbucks juga mengakui pernah beroperasi di Israel. Tapi kedai-kedai mereka sudah tidak ada di Israel sejak 2003 silam.

Starbucks pun mengatakan penutupan di Israel pada 2003 murni karena alasan operasional, tidak ada kaitan dengan isu politik. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ricka Milla Suatin

Sumber: starbucks.co.id, Instagram @starbucksindonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X