Terkuak Bobroknya SD Yuwati Bhakti Sukabumi Usai Viralnya Kasus Perundungan yang Dilakukan Salah Satu Siswanya

Photo Author
- Minggu, 10 Desember 2023 | 17:36 WIB
Tangkapan Layar Ulasan Google Maps SD Yuwati Bhakti  (Kolase Twitter @MellisA_An dan Google Maps SD Yuwati Bhakti)
Tangkapan Layar Ulasan Google Maps SD Yuwati Bhakti (Kolase Twitter @MellisA_An dan Google Maps SD Yuwati Bhakti)

PITUTUR.id - Heboh di jagat maya kasus perundungan siswa SD Yuwati Bahkti Sukabumi yang bernama Leon

Perundungan yang terjadi di SD Yuwati Bhakti Sukabumi hingga menyebabkan Leon sang korban mengalami patah tulang dan harus dioperasi. 

Kasus perundungan Leon ini menjadi perhatian masyarakat karena adanya dugaan intimidasi dari pihak sekolah SD Yuwati Bhakti Sukabumi. 

Hal itu menyebabkan banyak warganet yang mencari tahu tentang SD Yuwati Bahkti ini di berbagai sosial media maupun internet. 

Baca Juga: Miris! Kasus Kekerasan Anak dan Perundungan di Sukabumi Capai 35 Kasus Sepanjang 2023, Salah Satunya Terjadi di SD Yuwati Bhakti

Terkuak dari salah satu wali murid yang mengeluhkan hal yang sama di review dari sekolah tersebut. 

Sosok Rita Wang memberikan bintang satu pada SD Yuwati Bahkti di ulasan googlenya. 

Namun, tak hanya sampai disitu saja, Rita membeberkan alasan dirinya memberikan bintang satu pada ulasan tersebut. 

"Maaf Yb menurut saya sedang tidak nyaman dibawah pimpinan suster Atty. Kurang kedisiplinannya. Ada anak yang nakal sekali, tapi penindakannya kurang. Anak ini serung memukul, menendang, merusak pintu2 kelas, sampai membekap teman nya. Tapi hal ini ditutup tutupi. Saya selaku orang tua murid cemas cemas sedap setiap kali mengantarkan anak saya sekolah disini," tulis Rita. 

Baca Juga: Kondisi Terkini Siswa SD Yuwati Bhakti Sukabumi yang Jadi Korban Perundungan, Nasibnya Mengerikan...

Rita sangat menyayangkan kejadian yang ada di sekolah tersebut dan sangat menyayangkan penanganan dari pihak sekolahan. 

Dirinya juga mengatakan bahwa ada seorang siswa yabg memiliki prestasi di bidang olahraga namuj ditegur oleh pihak sekolah dan akhirnya memutuskan untuk keluar. 

"Ada anak berprestasi renang juga keluar dari sekolah ini karena ditegor sering tidak masuk karena sering ikut lomba, akhirnya di ambil oleh sekolah lain dan sampai dibikinkan spanduk karena menjadi kebanggan. Saya kok merasa lucu," bebernya. 

Rita juga menganggap bahwa sekolah ini sangat anti kritik dan menutup-nutupi kejelekannya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X