2 Alasan Mengapa Indofood Masuk Daftar Boikot Produk Pro Israel, Simak Info Penting Ini!! 

Photo Author
- Selasa, 28 November 2023 | 12:27 WIB
Iustrai Indofood (X @Indofood)
Iustrai Indofood (X @Indofood)

PITUTUR.id - Produk-produk yang terkait dengan Israel menjadi sasaran gerakan boikot akibat konflik Israel dan Palestina yang tak kunjung usai. Indofood adalah salah satu contohnya.

Indofood adalah nama yang sudah sangat familiar. Perusahaan ini adalah produsen mi instan Indomie yang merupakan salah satu pemain besar di industri pangan Indonesia.

PT Indofood CBP Sukses Makmur—yang sebelumnya dikenal sebagai Indofood Sukses Makmur—merupakan hasil penggabungan antara Panganjaya Intikusuma, yang merupakan anak perusahaan Salim Group, dengan Sanmaru Food Manufacturing pada tanggal 1 Maret 1994.

Baca Juga: Indofood diterpa Isu Boikot Produk Pro Israel, Ini Daftar Produk Bubur Bayinya yang Jadi Sorotan

Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd didirikan lebih dulu pada tahun 1970 dan bergerak di bidang makanan dan minuman.

Pendiri perusahaan ini adalah Djajadi Djaja, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma.

Pada tahun 1972, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabriknya dan memproduksi produk yang bernama Indomie, yang kemudian menjadi terkenal. Nama Indomie adalah kependekan dari "Indonesia mie."

Pada tanggal 31 Oktober 1987, Sanmaru membuka cabang di Semarang dan diresmikan oleh menteri Perindustrian Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo.

Baca Juga: Trik Membuat Indomie Goreng Rumahan yang Lebih Enak dari Warkop dan Restoran, Ini Bahan-bahannya

Sebelum menjadi bagian dari Indofood, Sanmaru pernah menggunakan fasilitas produksi milik Salim Group untuk membuat Indomie.

Fasilitas produksi itu ada setelah Sudono Salim, yang merupakan pemilik Salim Group, menginvestasikan dana besar di industri mie instan dengan mendirikan PT Sarimi Asli Jaya pada tahun 1977, yang memproduksi mi instan dengan merek Sarimie.

Kerja sama dalam menggunakan fasilitas Salim Group itu dilaksanakan dengan membentuk perusahaan patungan yang bernama PT Indofood Interna pada tahun 1984.

Dalam pembagian sahamnya, Liem memiliki 42,5 persen dan sisanya 57,5 persen dimiliki oleh Djajadi.

Baca Juga: Cara Mengetahui Tepung Terigu Segitiga Biru Produk Pro Israel atau Tidak, Simak Langkah-langkanya Berikut Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yusron Hidayatullah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X