Pitutur.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), menyelenggarakan Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Daerah di Alun-alun Kabupaten Ngawi pada 3-4 Agustus 2024.
Acara ini memamerkan keanekaragaman budaya dan potensi desa wisata di Jawa Timur.
Pembukaan festival dilakukan oleh Plh. Gubernur Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, yang secara simbolis memukul alat musik rontek khas Ngawi.
Acara ini juga dihadiri Bupati Ngawi Ony Anwar dan Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari, serta Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Sandiaga Uno, yang turut hadir secara virtual.
Baca Juga: Bupati Lamongan Resmikan Pengurus Fornasmala, Tekankan Pentingnya SDM dalam Pembangunan Daerah
Dalam sambutannya, Bobby Soemiarsono menyatakan bahwa Festival Dewi Cemara dan Pekan Kebudayaan Jawa Timur merupakan bagian dari Nawa Bhakti ke-9, yaitu Jatim Harmoni, yang fokus pada pengembangan dan pembinaan desa wisata.
Bobby berharap melalui kegiatan ini, destinasi wisata baru di Jawa Timur akan terus berkembang, meningkatkan pengetahuan budaya masyarakat, dan menggerakkan perekonomian desa.
"Kita semua tahu durasi kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia rata-rata 12 hari, dengan 7 hari di Bali dan hanya 2 hari di Jawa Timur. Dengan adanya desa wisata, kita berharap bisa menambah waktu kunjungan wisatawan di Jawa Timur," ujar Bobby.
Bobby juga menekankan pentingnya pemerataan ekonomi agar tidak hanya terkonsentrasi di perkotaan, tetapi juga di pedesaan, yang diharapkan dapat memperbaiki Indeks GINI di Jawa Timur.
Baca Juga: Delapan Pimpinan OPD di Pemkab Pamekasan Kena Rotasi
Festival ini juga bertujuan mendukung usaha ekonomi pedesaan melalui peningkatan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Di dalam Data Desa Center Jawa Timur per 31 Desember 2023 disebutkan, provinsi setidaknya memiliki 6.638 BUM Desa, dengan klasifikasi 1.653 maju, 2.489 berkembang, dan 2.496 pemula.
Bobby berharap BUM Desa yang masih pemula dapat berkembang, dan yang sudah berkembang dapat menjadi maju.
Bupati Ngawi, Ony Anwar, menambahkan bahwa festival ini menjadi wadah bagi desa wisata untuk saling bertukar gagasan dan mengembangkan potensi wisata.
"Terdapat 32 desa wisata dari kota/kabupaten yang ikut serta dan membuka booth di sini. Harapannya, ini menjadi kesempatan untuk bertukar gagasan dan mendiskusikan hal baru yang bisa dikembangkan," kata Ony.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan seperti pameran desa wisata, sarasehan desa wisata, pertunjukan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD), virtual tour desa wisata, dan pertunjukan kesenian khas Kabupaten Ngawi.
PKD Jatim 2024 mengangkat tema "Pelumbungan Kesenian Jaranan Jawa Timur" yang menunjukkan potensi kesenian jaranan di Jawa Timur yang terus berkembang.
Evy Afianasari menjelaskan bahwa konsep pelumbungan diangkat untuk menekankan pembelajaran, pertukaran, dan pertumbuhan bersama dalam kebudayaan.
Sebanyak 10 grup kesenian terpilih untuk tampil dalam PKD berdasarkan kurasi dari kurator PKD Jawa Timur, salah satunya adalah Sanggar Seni Lestari Widodolo Wiriyotamo dari Tulungagung.***