Gibran Rakabuming Dikritik karena Gunakan Istilah Tidak Umum saat Debat Cawapres, Pengamat: Ke Depan Saya Kira Tidak Perlu Ada Pertanyaan Seperti Itu

PITUTUR.id – Paslon nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan setelah mengajukan pertanyaan dengan istilah yang tidak umum.

Adapun salah satu istilah yang digunakan Gibran Rakabuming adalah saat bertanya kepada paslon nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Dalam sesi debat cawapres itu, Gibran Rakabuming bertanya ke Cak Imin tentang SGIE State of the Global Islamic Economy (SGIE).

Baca Juga: Strategi Gibran Rakabuming Bikin Cak Imin dan Mahfud MD Mati Kutu, Apakah Hasil dari Hafalan Atau Murni Kecerdasan Pribadi?

Kemudian, Gibran Rakabuming juga bertanya kepada paslon nomor 3 dengan istilah Carbon Capture Storage.

Istilah yang digunakan Gibran Rakabuming ini membuat Cak Imin dan Mahfud MD kesulitan menjawab pertanyaan yang diajukan Gibran Rakabuming.

Ppengamat komunikasi politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam memberikan dua kritik penting untuk Gibran selama debat cawapres kedua berlangsung.

Baca Juga: Debat Antar Generasi antara Cak Imin, Gibran Rakabuming dan Mahfud Md, Siapakah Pemenangnya? Ini Kata Pengamat Komunikasi Politik

Menurutnya, Gibran Rakabuming dinilai sudah cukup mengesankan dalam impresi komunikasi.

Gibran Rakabuming bisa menjawab ekspektasi publik dalam menyampaikan ide dan gagasannya, namun Gibran terlihat kepedean dan kehilangan sopan santun.

"Walaupun harus diakui bahwa di sesi-sesi tertentu, Mas Gibran relative over pede ya. Over pede itu yang membuat dia kehilangan sopan santun, karena yang sebenarnya dihadapi ya Prof Mahfud Md yang senior ya, termasuk dengan Cak Imin," kata Surokim kepada Pitutur.id, Sabtu (23/12/2023).

Sepanjang debat berlangsung, Gibran memang tampil berani dan penuh percaya diri, namun itu membuatnya jadi kehilangan santun ketika ia mulai over pede.

Baca Juga: Ternyata Taktik Gibran Rakabuming Sudah Diprediksi Hanum Salsabiela Rais: Tujuannya hanya Mempermalukan

Surokim juga mengatakan bahwa ada beberapa poin di mana Gibran masih kurang pas dalam memprovokasi lawan debatnya.