PDIP Geram dengan Dukungan Jokowi untuk Prabowo

Photo Author
- Sabtu, 19 Agustus 2023 | 09:12 WIB
Jokowi dan Prabowo (Foto: Instagram prabowo)
Jokowi dan Prabowo (Foto: Instagram prabowo)

PITUTUR.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya tidak senang dengan sikap politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

PDIP mulai melontarkan kritik pedas terhadap Prabowo dan program-program yang dijalankan oleh pemerintah di bawah koordinasinya.

Baca Juga: Puan Maharani Bantah Isu Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Salah satu program yang menjadi sasaran kritik PDIP adalah proyek lumbung pangan atau food estate yang dikerjakan oleh Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut proyek ini sebagai bagian dari kejahatan lingkungan. Menurut Hasto, proyek ini membabat hutan dan merusak ekosistem tanpa membangun ketahanan pangan yang sebenarnya.

Selain itu, PDIP juga menyoroti deklarasi dukungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Prabowo yang digelar di Museum Naskah Proklamasi.

Hasto mengatakan bahwa museum bukan tempat untuk politik, melainkan untuk menghormati sejarah dan perjuangan bangsa. Ia juga menyindir bahwa pemimpin yang tidak jujur akan mendapat karma politik.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai bahwa kritikan-kritikan PDIP tersebut adalah bentuk kemarahan dan kekecewaan kepada Jokowi.

Baca Juga: Ragam Komentar Parpol Saat Prabowo Gaungkan Jokowinomics

Ia mengatakan bahwa Jokowi dianggap sudah berani melawan garis partai dengan mendukung Prabowo, yang merupakan rival politiknya pada Pilpres 2019.

“PDIP menyerang karena marah Jokowi dirayu untuk mendukung koalisi Prabowo. Dan dalam konteks politik, Jokowi sih bisa saja mendukung Prabowo, namanya juga politik,” ujar Ujang.

Ujang juga mengatakan bahwa sikap PDIP ini juga menunjukkan kekhawatiran bahwa Jokowi akan meninggalkan kader-kader partai yang berpotensi maju sebagai capres, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ia menambahkan bahwa PDIP ingin mengingatkan Jokowi sebagai petugas partai yang harus loyal dan taat pada garis partai.

“Yang jelas ini bagian dari kritikan, kemarahan yang diungkapkan karena dianggap Jokowi meng-endorse pihak lain. Ada sinyal ingin mendukung pihak lain di luar PDIP sehingga PDIP menganggapnya kader partai yang tidak loyal maka harus dikritik, diingatkan secara keras,” kata Ujang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X