c. Kesadaran Antarbudaya
IPC telah memasukkan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada pembelajaran yang membantu anak-anak mulai mengembangkan kesadaran global dan semakin memahami ‘yang lain’.
Setiap unit menciptakan peluang untuk melihat pembelajaran tema melalui perspektif lokal, perspektif nasional, dan perspektif internasional.
d. Mengembangkan Disposisi Pribadi
Disposisi pribadi yang dibentuk sebagai individu tidak datang dari membacanya di buku atau menemukannya secara spontan.
Namun, dari keterampilan-keterampilan yang terbentuk seiring berjalannya waktu dan digunakan terus-menerus, dan begitulah cara IPC memandang pembelajaran keterampilan pribadi oleh anak-anak.
Baca Juga: Mengintip Apa yang Dimaksud dengan Pendidikan Anak Usia Dini Serta Pentingnya Bagi Perkembangan Anak
e. Guru Pendukung
IPC memiliki kerangka pengajaran yang sangat terstruktur namun fleksibel yang memberikan serangkaian tugas pembelajaran kepada guru.
Hal ini dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang kreatif, bermakna dan berkesan yang menarik bagi semua gaya belajar dan relevan untuk semua anak dengan segala kemampuan.
f. Sekolah Penunjang
IPC awalnya dirancang murni sebagai kurikulum, dengan pertumbuhan dan perkembangan selama sepuluh tahun telah menghasilkan komunitas IPC global yang dinamis dengan lebih dari 1.300 sekolah di lebih dari 63 negara seperti Swaziland, Malaysia, Qatar, Jepang, Rusia dan Brazil.
Baca Juga: Kaleidoskop Pendidikan Indonesia 2023: Perubahan, Prestasi, dan Perdebatan
g. Mengukur Kesuksesan
IPC yang memiliki kedalaman yang luar biasa dalam proses pembelajaran, pemahaman nyata tentang apa yang memicu minat anak-anak, keahlian sejati dalam komunitas dan pemikiran internasional, keseimbangan yang sangat cermat antara pengetahuan dan keterampilan di setiap unit, dan beberapa ide yang sangat kreatif untuk mengajar dan belajar dengan fleksibilitas untuk menjadikannya milik siswa.***