Cawapres Mahfud MD Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Pernah Sentuh Angka 7 persen di Era Reformasi, Benarkah?

Data dari kementrian keuangan menyatakn bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun era Reformasi paling tingg terjadi pada tahun 2007 sebanyak 6,35 persen.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Memperbaiki Laptop Lemot: Kembalikan Kinerja Optimal Anda

Artinya ucapan Mahfud MD mengenai pertumbuhan ekonomi era reformasi yang tak capai 7 persen adalah benar sesuai dengan fakta.

Benar bahwa angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7 persen hanya terjadi pada masa orde baru, yakni tahun 1989 hingga 1991.

Apapun usahanya untuk menaikkan angak pertumbuhan ekonomi itu mustahil dilakukan jika tidak ada kepastian dan penegakan hukum yang tegas. Itulah yang  selanjutnya menjadi consern pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca Juga: Bingung Mencari Laptop yang Sesuai Budget? Bagi Kamu Pelajar dan Pekerja Simak Rekomendasi Laptop yang Pas Sesuai Kebutuhanmu

Mahfud MD juga tanyakan terkait pertumbuhan ekonomi yang tak pernah capaii 7 persen di era reformasi, kepada Muhaimin Iskandar yang tetapkan target pertumbuhan ekonomi hanya 5,5 sampai 6,5 persen saja.

“ “Saya kok jadi ingin tau kenapa di dalam visi misi anda, tingkat pertumbuhan yang ditargetkan hanya 5,5 sampai 6,5, kok tidak berani 7. Kalau 4 apalagi sampai 5 seharusnya berani sampai 7 (persen)?” Tanya mahfud.

“Kalau membuat target pertumbuhan ekonomi bisa saja 7- 8 persen, tetapi apa ynag ingin kita wujudkan nanti adalah pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif”. Jawab Muhaimin.

Baca Juga: Review Sunscreen Terbaru Kahf Untuk Pria Yang Super Sibuk, Perlindungan Maksimal untuk Aktivitas Padat

“Di mana setiap pertumbuhan itu, memiliki apa yang disebut sebagai dampak langsung di dalam penyerapan di dalam penyerapan tenaga kerja di dalam peningkatan pendapatan masyarakat, di dalam percepatan pemerataan pembangunan” lanjutnya

Mahfud MD tak setuju dengan pernyataan Muhaimin tersebut. Mahfud sebut Muhaimin menyimpang dari rumus yang biasa terjadi.

Perdebatan Mahfud dan Muhaimin terus berlanjut ketika Muhaimin diminta kembali berpendapat, ia tetap mempertahankan argumennya mengenai target pertumbuhan yang telah ia tetapkan. ***