Perusahaan yang bergabung adalah PT Tiga Raksa dan PT Kimia Farma.
Tahun 1992, PT Tiga Raksa menjadi pemegang saham terbesar Sarihusada dengan total 51 persen saham.
Baca Juga: Ini Dampak Gerakan Boikot Produk Pro Israel bagi Pekerja dan Perdagangan Internasional
Sementara itu, PT Kimia Farma menjual seluruh sahamnya di Sarihusada pada tahun 1994.
Lalu, pada tahun 1998, Sarihusada memperkuat posisinya di level internasional dengan beraliansi dengan Nutricia Internasional BV, yang merupakan perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang nutrisi kesehatan.
Maka dari itu, Nutricia Internasional BV menjadi pemegang sebagian besar saham dari Sarihusada dengan menguasai 51 persen saham, sementara PT Tiga Raksa memiliki 49 persen saham.
Selanjutnya pada tahun 2007, Sarihusada secara resmi keluar dari Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dan menjadi perusahaan tertutup.
Lalu, pada tahun yang sama juga Royal Numico NV diakuisisi oleh Danone Group.
Hal ini membuat Danone Group menjadi pemegang saham mayoritas Sarihusada melalui Nutricia Internasional BV.
Sampai saat ini, belum ada konfirmasi keterkaitan SGM dalam mendukung Israel.
Meskipun saat ini Sarihusada dimiliki oleh Danone Group melalui Nutricia Internasional BV.
Namun, Sarihusada tetap menjalankan operasionalnya secara mandiri dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: Wow! Hanya 3 Hari, Alfamart Beri Diskon Besar-Besaran untuk Minyak Goreng, Cek Harganya disini
Artikel Terkait
Mewaspadai Produk Skincare Pro-Israel, Masyarakat Indonesia Gencar Boikot dan Cari Alternatif Lokal
Minyak Goreng Mahal? Bukan Masalah, Cek Promo JSM Alfamart Sekarang Juga
Ini 5 Produk Minyak Goreng Pro Israel yang Dijual di Indomaret dan Alfamart, Berikut Daftarnya
Banyak Produk Pro Israel dan Dapat Fatwa Haram MUI Dijual di Indomaret dan Alfamart, Mulai Minyak Goreng hingga Susu Formula
Wow! Hanya 3 Hari, Alfamart Beri Diskon Besar-Besaran untuk Minyak Goreng, Cek Harganya disini
Devi Mariana Simanjuntak Fitnah Korban Gaza Hanya Akting, Berani atau Konyol?