PITUTUR.id - Siapa yang tidak senang mendapat pujian? Pujian adalah salah satu bentuk penghargaan yang bisa membuat seseorang merasa dihargai, diakui, dan dicintai.
Pujian juga bisa menjadi motivasi untuk terus berprestasi dan berkembang. Namun, tidak semua pujian memiliki efek yang sama. Ada pujian yang tulus dan spesifik, ada juga pujian yang umum dan tidak jelas. Mana yang lebih baik untuk diberikan kepada anak Anda?
Menurut psikolog anak, Dr. Rini Widyastuti, memberi pujian yang tulus dan spesifik kepada anak adalah salah satu cara efektif untuk membangun kepercayaan diri anak.
Baca Juga: LRT Jabodetabek Telah Resmi Beroprasi, Ini Tanggapan Warga
"Pujian yang tulus dan spesifik adalah pujian yang mengungkapkan rasa kagum, bangga, atau senang atas usaha, kemampuan, atau prestasi anak secara jelas dan konkret. Misalnya, 'Kamu hebat sekali bisa menyelesaikan soal matematika yang sulit itu', 'Aku bangga kamu berani tampil di depan kelas', atau 'Aku senang kamu mau membantu adikmu beres-beres mainan'. Pujian seperti ini bisa membuat anak merasa dihargai atas apa yang dia lakukan atau capai, bukan hanya atas apa yang dia miliki atau tampak", jelas Dr. Rini.
Dr. Rini menambahkan bahwa pujian yang tulus dan spesifik juga bisa membantu anak mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya, serta mengembangkan potensi dan minatnya.
"Dengan memberi pujian yang tulus dan spesifik, kita sebenarnya memberi umpan balik positif kepada anak tentang apa yang dia bisa dan tidak bisa lakukan, apa yang dia sukai dan tidak sukai, apa yang dia inginkan dan tidak inginkan. Dengan begitu, anak bisa lebih mengenal dirinya sendiri, menemukan bakat dan passion-nya, serta menetapkan tujuan dan cita-citanya", ujar Dr. Rini.
Sebaliknya, pujian yang umum dan tidak jelas adalah pujian yang hanya menyatakan hal-hal umum atau klise tanpa memberi alasan atau contoh spesifik. Misalnya, 'Kamu pintar sekali', 'Kamu cantik banget', atau 'Kamu anak baik'.
Baca Juga: Orang Tua Inspiratif, Anak Hebat
Pujian seperti ini mungkin terdengar menyenangkan, tapi sebenarnya kurang bermanfaat bagi perkembangan anak. "Pujian yang umum dan tidak jelas bisa membuat anak merasa bingung atau tidak percaya diri. Anak mungkin bertanya-tanya, 'Pintar di bidang apa?', 'Cantik menurut siapa?', atau 'Baik dalam hal apa?'. Pujian seperti ini juga bisa membuat anak terlalu bergantung pada penilaian orang lain, atau merasa harus memenuhi standar atau harapan orang lain", tutur Dr. Rini.
Oleh karena itu, Dr. Rini menyarankan orang tua untuk lebih sering memberi pujian yang tulus dan spesifik kepada anak-anak mereka.
"Pujian yang tulus dan spesifik adalah salah satu bentuk cinta kasih yang bisa kita berikan kepada anak-anak kita. Pujian seperti ini bisa membuat mereka merasa dicintai, dihargai, dan percaya diri. Pujian seperti ini juga bisa membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan berprestasi", pungkas Dr. Rini.
Artikel Terkait
Jokowi Resmikan LRT Jabodetabek, Ini Daftar Rute dan Tarifnya
LRT Jabodetabek Telah Resmi Beroprasi, Ini Tanggapan Warga
Anak Mandiri, Orang Tua Bahagia, Gimana Sih Caranya?
5 tips untuk membangun kehangatan dan keharmonisan keluarga
Orang Tua Inspiratif, Anak Hebat