Konyol ! Israel Akui Kalah dalam Perang Medsos, Tuduh Pendukung Palestina Diseluruh Dunia Dibayar

Photo Author
- Rabu, 15 November 2023 | 21:13 WIB
Potret anak-anak di gaza Palestina (istimewa)
Potret anak-anak di gaza Palestina (istimewa)

PITUTUR.id - Sebuah analisis wacana online oleh Humanz, perusahaan Israel, mengungkapkan bahwa Zionis 'Israel' mengakui kekalahan telak di medan perang medsos dan digital.

Hanya 7,39 miliar unggahan dengan tagar pro-Israel di Instagram dan TikTok bulan lalu, sementara pro-Palestina melonjak hingga 109,61 miliar, hampir 15 kali lipat lebih tinggi.

CEO Humanz, Liav Refael-Chen, menuduh adanya pengaruh finansial dalam latar belakang fenomena ini.

Analisis tersebut memetakan tagar yang umum digunakan, seperti #prayforisrael dan #freepalestine.

Baca Juga: MUI: Fatwa Boikot Produk Israel Diharapkan Dapat Menghentikan Agresi Israel ke Palestina

Dari 117 miliar unggahan, hanya 6,3% menggunakan tagar pro-Israel, sedangkan 93,7% menggunakan tagar pro-Palestina.

Influencer di luar Israel enggan terlibat dalam kampanye pro-Israel, menunjukkan ketidaksetujuan terhadap penjajah 'Israel'.

Humanz, didirikan oleh mantan programmer IDF 8200, memiliki algoritme untuk mengkategorikan perilaku pengguna dan mengidentifikasi kolaborasi yang cocok.

Refael-Chen mencatat bahwa viralitas di kalangan Muslim lebih mudah dicapai, menyumbang pada kesenjangan dalam advokasi online.

Baca Juga: Fatwa MUI: Tak Ada Daftar Produk yang Diharamkan, yang Diharamkan adalah Dukungan Terhadap Israel

Peningkatan kampanye propaganda mendukung Zionis juga terlihat di platform Humanz.

Refael-Chen mengungkapkan bahwa setelah dua minggu serangan, keterlibatan dalam konten anti-Hamas berkurang.

Dia menyoroti keterlibatan dan koordinasi upaya yang didanai dengan baik dalam membentuk narasi.

Refael-Chen menuduh adanya dana besar di balik operasi ini, menekankan perlunya efektivitas dalam perubahan dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Basrizal Tifani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X