Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dengan Hamas: Itu Berarti Menyerah

PITUTUR.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza.

Netanyahu mengatakan, menerima gencatan senjata sama artinya dengan menyerah kepada terorisme dan barbarisme.

Baca Juga: Profil Arkhan Kaka, Penyerang Muda yang Cetak Gol Perdana Timnas Indonesia di Piala Dunia U17

Pernyataan Netanyahu ini disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (30/10/2023), setelah rapat kabinet perangnya.

Netanyahu mengklaim bahwa Israel telah membuat kemajuan sistematis dalam perang melawan Hamas, yang memicu serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.

"Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada barbarisme. Itu tidak akan terjadi," tegas Netanyahu.

Netanyahu juga meminta komunitas internasional untuk mendesak Hamas agar segera membebaskan lebih dari 230 sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober. Di antara para sandera itu, terdapat 33 anak-anak yang diteror oleh Hamas, kata Netanyahu.

Baca Juga: Jakarta Siapkan Dua Lapangan Tambahan untuk Piala Dunia U-17

Sementara itu, operasi militer Israel di Jalur Gaza terus berlangsung, baik melalui serangan udara maupun invasi darat. Serangan-serangan itu telah menewaskan lebih dari 8.300 orang, sebagian besar warga sipil, menurut laporan kementerian kesehatan Gaza.

Serangan udara dan darat Israel ke Gaza menuai kecaman luas dari berbagai negara, termasuk negara-negara Muslim. Namun, Israel mendapat dukungan dari sekutu dekatnya, Amerika Serikat.

Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan untuk Israel menolak gencatan senjata, meski mendorong pembukaan jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza.