PITUTUR.id - Perang antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu telah menimbulkan dampak buruk bagi pasar modal Israel dan aset-aset terkait.
Investor global menyoroti dana yang ditempatkan pada saham dan obligasi Israel senilai miliaran dolar AS, yang terancam oleh eskalasi konflik di Timur Tengah.
Menurut data yang dihimpun Bloomberg, setidaknya ada sekitar US$43 miliar setara Rp677,30 triliun dana yang ditempatkan pada saham dan obligasi terkait pasar Israel yang dikelola secara aktif.
Nilai itu pun hanya memperhitungkan dana yang memiliki 70 persen atau lebih eksposurnya di pasar modal Israel.
Baca Juga: Medsos Jadi Arena Perang Opini antara Pendukung dan Penentang Boikot Produk Israel
Di antara produk-produk tersebut adalah iShares MSCI Israel ETF dan ARK Israel Innovative Technology ETF yang terdaftar di AS, keduanya merosot di perdagangan Wall Street pada Senin (9/10/2023). Sementara itu nilai VanEck Israel ETF juga turun lebih dari 4 persen.
Indeks saham Israel anjlok 6,5 persen pada Minggu, penurunan terbesar dalam lebih dari tiga tahun, sebelum naik tipis di sesi berikutnya.
Mata uang shekel melemah ke level terendah sejak tahun 2016 terhadap dolar AS bahkan setelah Bank of Israel melakukan intervensi dengan meluncurkan program senilai US$45 miliar yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempertahankan mata uang tersebut.
Gejolak pasar Israel menyebabkan hari terburuk sejak Maret 2020 bagi dana kelolaan BlackRock sebesar US$132 juta pada Senin.
Dana ini memiliki eksposur tertinggi di Israel di antara semua dana yang dikelola secara aktif, dengan 81 persen asetnya diinvestasikan di saham dan obligasi Israel.
Baca Juga: Produk Israel di Indonesia Ini Jadi Target Boikot Internasional, Apa Saja ?
Perang Israel-Hamas juga berdampak pada sektor bisnis yang beroperasi di negara tersebut.
Pabrik-pabrik dan aset-aset fisik lainnya yang terlihat semakin rentan seiring berlarutnya perang, dapat mengganggu aktivitas bisnis serta menurunkan pendapatan perusahaan.
Salah satu contoh adalah perusahaan teknologi Israel, Check Point Software Technologies Ltd., yang sahamnya turun 7,5 persen sejak awal perang.
Artikel Terkait
Diterpa Isu Boikot, Aqua yang Dituding Produk Israel Mulai Gencarkan Promosi di Minimarket
Aqua Tawarkan Diskon di Alfamart, Upaya Lawan Isu Boikot Produk Israel?
Masuk dalam Daftar Gerakan Boikot Produk Israel, Aqua Gencarkan Promo Besar-besaran?
Boikot Produk Pendukung Israel, Merek Lokal Indonesia Naik Daun
Bagaimana Aksi Boikot Produk Israel Mengguncang Industri Raksasa Dunia
Boikot Produk Israel Membawa Berkah bagi Perusahaan Lokal Arab
Boikot Produk Pro-Israel, Starbucks Mesir Tawarkan Diskon Frappuccino Hingga 78,5 Persen
Produk Israel di Indonesia Ini Jadi Target Boikot Internasional, Apa Saja ?
Medsos Jadi Arena Perang Opini antara Pendukung dan Penentang Boikot Produk Israel
Tanggapi Isu Boikot, McDonald’s Indonesia Bantu Palestina Rp 1,5 M Lewat BAZNAS