Paradoks Elegansi: Kilas Balik Karyawan SCBD dan Dilema Gaya Hidup Berpakaian Mewah

Photo Author
- Jumat, 19 Januari 2024 | 10:02 WIB
Foto ilustrasi pegawai kantoran dengan gaya hidup yang mewah (Pexels/John Diez, Alena Darmel)
Foto ilustrasi pegawai kantoran dengan gaya hidup yang mewah (Pexels/John Diez, Alena Darmel)

PITUTUR.id - Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta Selatan, yang seharusnya menjadi citra kemegahan dunia bisnis, semakin menjadi sorotan karena fenomena gaya hidup mewah di kalangan karyawan.

Analisis mendalam mengungkap bahwa ini bukan sekadar pilihan gaya hidup, tetapi juga menciptakan tekanan sosial yang tidak terelakkan di tengah maraknya perlombaan citra di dunia korporat.

Seorang karyawan, yang identitasnya dijaga kerahasiaannya, dengan bangga menyatakan bahwa berpakaian mewah bagi mereka adalah suatu bentuk identitas dan citra sebagai pekerja profesional yang sukses.

Baca Juga: Stok Jajanan Jadi Lebih Murah dengan Diskon Indomaret Ini: Buruan Serbu Sebelum Kehabisan, Pringles Harganya Jadi Segini...

Pakaian bukan hanya sekadar penutup tubuh, melainkan sebuah pernyataan status di dunia korporat yang eksklusif.

"Saya merasa lebih percaya diri dan dihargai jika saya berpakaian rapi dan elegan. Saya juga ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang eksklusif dan prestisius," ungkapnya dengan mantap.

Namun, sorotan tidak hanya pada individu yang dengan bangga mengenakan busana mewah sebagai lambang kesuksesan.

Rina, seorang sekretaris yang terjebak dalam tekanan ini, mengungkapkan sisi gelap dari tren ini.

Baca Juga: Bulu Kucing Sering Rontok? Ternyata Ini 6 Penyebabnya, Baca Juga Cara Mengatasinya Disini! Agar Hewan Kesayanganmu Kembali Cantik dan Sehat

Meskipun sebenarnya tidak mempedulikan merek atau harga, Rina merasa terbebani untuk selalu menjaga penampilan agar sejajar dengan standar lingkungan kerjanya yang mewah.

"Sebenarnya saya tidak terlalu peduli dengan merek atau harga pakaian yang saya pakai. Yang penting nyaman dan sopan.

Tapi, kadang saya merasa minder jika melihat teman-teman saya yang pakaiannya selalu branded dan mahal," bebernya.

Baca Juga: Kucing Anggora vs Persia, Mana yang Lebih Lucu dan Mudah Perawatannya?

Yang mengejutkan adalah pengakuan bahwa Rina seringkali harus meminjam uang dari teman atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya yang semakin meningkat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X