PITUTUR.id - Konflik antara Israel dan Palestina yang terus berkecamuk membuat banyak orang di seluruh dunia bersimpati dan berempati dengan penderitaan rakyat Palestina .
Salah satu bentuk dukungan yang dilakukan adalah dengan memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel atau negara yang mendukungnya.
Produk-produk yang diboikot tersebut tidak hanya berupa makanan dan minuman, tetapi juga produk kecantikan yang banyak digunakan oleh perempuan.
Baca Juga: Jokowi Angkat Bicara Soal Pro Kontra Pengungsi Rohingya, Ada Dugaan Perdagangan Orang?
Beberapa contoh produk kecantikan yang diboikot adalah L'Oréal, Revlon, Estée Lauder, dan lain-lain.
Namun, bukan berarti perempuan harus mengorbankan kecantikan mereka demi memboikot produk Israel.
Justru, dengan beralih ke produk kecantikan alami dan tradisional, perempuan bisa mendapatkan manfaat ganda:
mendukung Palestina dan menjaga kulit tetap sehat, cantik, dan awet muda.
Produk kecantikan alami dan tradisional memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk kecantikan modern yang mengandung bahan kimia, pewarna buatan, parfum, pengawet, dan stabilisator.
Produk alami lebih lembut, aman, dan ramah lingkungan. Selain itu, produk alami juga kaya akan kandungan nutrisi, mineral, antioksidan, dan antibakteri yang baik untuk kulit.
Beberapa bahan alami yang bisa digunakan sebagai produk kecantikan adalah:
Kentang
Kentang dapat mencerahkan kulit wajah dan mencegah keriput. Caranya, buatlah masker kentang dengan menghaluskan kentang dan mencampurnya dengan jus lemon.
Artikel Terkait
Emak-emak Ingin Terlihat Awet Muda? Coba 5 Kombinasi Jus ini dan Konsumsi Secara Rutin Serta Rasakan Hasilnya
Kasus Perundungan di SD Yuwati Bhakti Sukabumi Terungkap, Kepala Sekolah Diduga Terlibat
Para Kaum Hawa Merasa Insecure dengan Kerutan Halus di Wajah? Coba 5 Cara Untuk Menghilangkannya, Intip di Sini...
Dari Ruang Kelas ke Ruang Keadilan: Kepala Sekolah SD Yuwati Bhakti Sukabumi Dalam Pusaran Kasus Perundungan
Ada Upaya Penutupan dalam Kasus Perundungan Siswa SD Yuwati Bhakti Sukabumi, Kuasa Hukum Ungkap Keterlibatan Kepala Sekolah