Unilever Pernah Menegaskan Penolakan terhadap Gerakan Boikot Israel

Photo Author
- Selasa, 7 November 2023 | 09:43 WIB
Gambar logo Unilever ( Istimewa)
Gambar logo Unilever ( Istimewa)

PITUTUR.id - Unilever, perusahaan multinasional yang berbasis di Inggris dan Belanda, menghadapi kritik dan gugatan dari sejumlah pemegang saham dan investor AS setelah anak perusahaannya, Ben & Jerry's, mengumumkan keputusan untuk berhenti menjual es krim di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Keputusan ini dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap Israel, yang bertujuan untuk mengakhiri penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Unilever Menang Gugat dari Pemegang Saham AS yang Keberatan dengan Boikot Ben and Jerry’s terhadap Israel

Namun, Unilever sendiri pernah menegaskan penolakan terhadap gerakan BDS dan menyatakan komitmennya untuk tetap beroperasi di Israel.

Pada tahun 2016, Unilever mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut BDS sebagai "gerakan diskriminatif yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Unilever".

Pernyataan ini dikeluarkan setelah ada laporan bahwa Unilever akan menutup pabriknya di Israel dan memindahkan produksinya ke Turki.

Unilever membantah laporan tersebut dan menegaskan bahwa pabriknya di Israel akan tetap beroperasi dan bahkan akan diperluas.

Pernyataan Unilever ini menunjukkan adanya kontradiksi antara sikap perusahaan induk dan anak perusahaannya terkait isu Israel dan Palestina.

Unilever mengklaim bahwa mereka tidak memiliki kendali atas keputusan Ben & Jerry's, yang memiliki dewan direksi independen yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan misi sosialnya.

Namun, banyak pihak yang meragukan klaim ini dan menuduh Unilever berbohong atau setidaknya lalai dalam mengawasi anak perusahaannya.

Baca Juga: Setelah Rose All Day, Brand Lokal ESQA Juga Klarifikasi Soal Isu Pro Israel dan Beri Bantuan untuk Gaza

Akibat keputusan Ben & Jerry's, Unilever mengalami kerugian finansial dan reputasi. Harga saham Unilever turun hampir 8% dalam enam hari setelah pengumuman boikot.

Beberapa negara bagian AS, seperti Florida, Texas, dan New York, juga menarik investasi dana pensiun mereka dari Unilever, karena mereka memiliki undang-undang yang melarang kerjasama dengan perusahaan yang mendukung BDS.

Selain itu, beberapa kelompok Yahudi dan pro-Israel juga mengutuk Ben & Jerry's dan Unilever sebagai anti-Semit dan anti-Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X