umkm

Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:16 WIB
Ahmad Baehaqi, salah satu pemilik UMKM durian silang dari Desa Lemahabang, Doro, Pekalongan, Jawa Tengah

PITUTUR.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI saat ini tengah fokus mengenai Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.

Lewat dukungannya pada sektor pertanian, BRI turut serta melakukan pemberdayaan klaster durian di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Di Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan terdapat banyak sekali buah durian yang memiliki kualitas unggul.

Baca Juga: Perkuat Sinergi dengan Badan Kepegawaian Negara, BRI adakan Peningkatan Layanan Perbankan

Ahmad Baehaqi, selaku Ketua Kelompok Klaster Durian Lemahabang ini mengungkapkan, sejak tahun 2020 durian perlahan mulai disilangkan dengan jenis premium seperti Bawor, Musang King, Super Tembaga, dan varietas lainnya.

“Upaya persilangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas durian lokal, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan,” ujarnya saat mengikuti Bazaar UMKM BRILian di Kantor Pusat BRI, pada Jumat, (18/10/2024).

Dengan persilangan inilah, diharapkan durian dari Desa Lemahabang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.

Baca Juga: BRI Berikan Pendampingan UMKM Ubi Jalar Hingga Rasakan Dampak Positif dan Manfaat Desa BRILiaN

Dan juga sekaligus untuk meningkatkan pendapatan para petani dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Mengingat durian hasil persilangan menjadi salah satu komoditas unggulan yang semakin diminati oleh konsumen.

Klaster Durian Lemahabang yang sudah mempunyai anggota sebanyak 70 petani durian ini, biasa memanen durian sebanyak tiga kali setahun.

Baca Juga: Kajati Jatim Pastikan Tiga Hakim PN Surabaya Jadi Tersangka, Karena Diduga Terlibat Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

Dalam sekali panen, durian bisa mencapai 5 ton di mana distribusinya terhitung hingga7.000 buah durian per hari dengan harga durian yang dibanderol Rp50.000 per kilogram.

“Saat ini, durian di Desa Lemahabang sudah punya pelanggan tetap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi,” ungkap Baehaqi.

Halaman:

Tags

Terkini