PITUTUR.id - Kereta api di Madura adalah salah satu sarana transportasi yang pernah berjaya di pulau garam ini.
Meski kini sudah tidak beroperasi lagi, namun jejak-jejak sejarah dan keunikan kereta api di Madura masih bisa ditemukan di beberapa tempat.
Berikut adalah 9 fakta kereta api di Madura yang mungkin belum banyak diketahui:
1. Kereta api di Madura pertama kali dikelola oleh Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897.
MdrSM adalah perusahaan kereta api swasta yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mengangkut hasil bumi dari Madura ke Surabaya melalui kapal feri.
2. Jalur kereta api di Madura memiliki panjang total 201 km, yang terbagi menjadi dua lintas utama, yaitu lintas Kamal-Sumenep (175 km) dan lintas Kwanyar-Kalianget (26 km).
Jalur ini juga memiliki beberapa percabangan kecil, seperti ke Telang, Pamekasan, dan Sukolilo.
3. Jalur kereta api di Madura menggunakan lebar sepur 1.067 mm (3 ft 6 in), yang sama dengan lebar sepur kereta api di Jawa.
Namun, kereta api di Madura menggunakan sistem traksi uap, sedangkan kereta api di Jawa sudah beralih ke sistem traksi listrik dan diesel.
4. Kereta api di Madura memiliki beberapa jenis gerbong, seperti gerbong penumpang kelas I, II, dan III, gerbong barang, gerbong pos, dan gerbong hewan.
Gerbong penumpang kelas I biasanya berwarna merah, kelas II berwarna hijau, dan kelas III berwarna biru.
5. Kereta api di Madura juga memiliki beberapa jenis lokomotif, seperti lokomotif seri B (Beyer Peacock), C (Hohenzollern), D (Henschel), E (Werkspoor), F (Hanomag), G (Orenstein & Koppel), H (Schwartzkopff), dan J (Jung).
Lokomotif seri B adalah lokomotif tertua yang pernah beroperasi di Madura, sedangkan lokomotif seri J adalah lokomotif terbaru yang dibeli oleh MdrSM pada tahun 1938.
Artikel Terkait
6 Alasan Kenapa Kamu Harus Berkunjung ke Pulau Madura