PITUTUR.id - China baru saja memamerkan kekuatan teknologi dan infrastrukturnya dengan meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertama yang melintasi beberapa teluk di sepanjang pantai provinsi Fujian, dekat Selat Taiwan.
Jalur ini merupakan jalur cepat lintas laut pertama di China yang akan digunakan oleh kereta peluru dengan kecepatan hingga 350 km per jam. Apa makna di balik proyek ambisius ini?
Baca Juga: Kisah Pilu Karyawati yang Tewas Digorok di Depan Lobi Mal
Jalur kereta api Fuzhou-Xiamen-Zhangzhou sepanjang 277 kilometer resmi dibuka pada Kamis, 28 September 2023, dengan keberangkatan sebuah kereta cepat dari Fuzhou, ibu kota provinsi Fujian.
Jalur ini menghubungkan lima kota besar di Fujian, yaitu Fuzhou, Putian, Quanzhou, Xiamen, dan Zhangzhou. Jalur ini juga memiliki 84 jembatan dan 29 terowongan, yang mencakup 85 persen dari total panjang jalur.
Proyek ini menelan biaya sebesar 53 miliar Yuan atau sekitar Rp113 triliun, dan merupakan bagian dari rencana China untuk mengubah Fujian menjadi zona pembangunan terintegrasi dengan Taiwan, yang terletak di seberang provinsi tersebut.
China berharap jalur ini dapat meningkatkan konektivitas, mobilitas, dan pertukaran ekonomi dan budaya antara kedua wilayah.
Namun, jalur ini juga memiliki makna politik yang lebih dalam. China telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, meskipun Taiwan memiliki pemerintahan sendiri yang demokratis.
China juga sering menunjukkan kekuatan militernya dengan mengirim pesawat-pesawat tempurnya ke wilayah udara Taiwan. Dengan meluncurkan jalur kereta cepat lintas laut pertama di dekat Selat Taiwan, China seolah-olah memberi sinyal bahwa mereka siap untuk mengambil alih Taiwan kapan saja.
"Jalur kereta api ini menyatukan hampir semua tantangan yang dihadapi selama pembangunan proyek kereta cepat sebelumnya," kata Li Pingzhuo, manajer proyek China Railway Siyuan Survey and Design Group Co., Ltd., perusahaan yang merancang proyek kereta api tersebut. "Jalur kereta api ini akan memungkinkan secara teknis untuk membangun jalur transportasi berkecepatan tinggi yang menghubungkan provinsi tersebut dengan Taiwan," tambahnya.
Sementara itu, Taiwan tidak tinggal diam. Taiwan baru-baru ini meluncurkan kapal selam pertama buatan dalam negerinya, yang disebut sebagai "senjata strategis" untuk menghadapi tekanan China.
Taiwan juga berharap dapat memperkuat hubungan diplomatiknya dengan negara-negara sekutu, seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Juga: Ular-Ular Sanca Bikin Warga Matraman Gelisah, Rumah Kosong Jadi Sarangnya
Dengan demikian, jalur kereta cepat lintas laut pertama China tidak hanya merupakan prestasi teknologi dan infrastruktur, tetapi juga merupakan simbol dari ketegangan politik dan militer antara China dan Taiwan.
Artikel Terkait
Kisah Pilu Caren Delano yang Kehilangan Mobilnya karena Dibawa Kabur Sopirnya yang Baru Kerja Seminggu
Silaturahmi Politik di Pernikahan Putri Habib Rizieq, Anies dan Cak Imin Jadi Saksi
Kisah Pilu Karyawati yang Tewas Digorok di Depan Lobi Mal
Hadi Tjahjanto, Panglima Karate yang Mengabdi di Dua Bidang
BMI Rilis Lagu 'Bantenge Metu Kandang' untuk Dukung Ganjar Pranowo