Buat Para Gen Z yang Masih Bingung, Begini Penjelasan Pandji Pragiwaksono Soal Orba: Nggak Ada yang Ngalamin Orba, Pingin Balik ke Orba

Photo Author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 12:09 WIB
Ilustrasi Pandji Pragiwaksono yang menjadi bintang tamu dalam podcast Kemal Palevi, membahas pentingnya gen z untuk tahu sejarah orba (Tangkapan Layar Youtube/@KemalPaleviTV)
Ilustrasi Pandji Pragiwaksono yang menjadi bintang tamu dalam podcast Kemal Palevi, membahas pentingnya gen z untuk tahu sejarah orba (Tangkapan Layar Youtube/@KemalPaleviTV)

PITUTUR.id - Setelah Pilpres diadakan dan masuk ke tahap perhitungan suara, suasana demokrasi masih terasa sangat panas.
 
Bahkan, tak jarang yang mengatakan bahwa pemilu kali ini terasa mirip dengan era orba atau orde baru.
 
Pandji Pragiwaksono, memberikan kritik keras terhadap kaum Gen Z yang tidak mengetahui orba sebagai salah satu sejarah penting Indonesia.
 
 
Dalam podcast Youtube milik Kemal Palevi, Pandji diundang sebagai bintang tamu.
 
Sama seperti Pandji, Kemal awalnya dikenal masyarakat sebagai komika dari Stand Up Comedy Indonesia musim ke-2.
 
Selama perbincangan berlangsung, keduanya juga membahas isu-isu politik yang sedang panas saat ini.
 
 
Hingga akhirnya, Kemal mulai membuka suara terkait pesan seorang ibu dari temannya.
Ibu dari temannya tersebut mengatakan bahwa pilpres kali ini terasa seperti era Soeharto.
 
Sayangnya, banyak sekali anak-anak muda, termasuk gen z, yang sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai era Soeharto itu.
 
 
Oleh karena itu, Kemal pun meminta agar Pandji dapat memberi penjelasan mengenai betapa kelam dan jahatnya orde baru.
 
Pandji langsung menyangkal pernyataan Kemal tersebut, di mana orde baru tidak terasa jahat, melainkan terasa tenang.
 
"Tapi tidak semua tenang itu karena damai, Mal. Sering kali tenang itu terjadi karena mencekam," jelasnya.
 
 
Menurut Pandji, tak pernah ada berita mengenai pejabat-pejabat yang ditangkap karena kasus korupsi.
 
Namun bukan berarti kasus korupsi lenyap begitu saja, melainkan hal tersebut tidak bisa ketahuan.
Karena setiap kali ada yang berusaha menceritakan atau memberitakannya, ia akan hilang.
 
 
"Orang dibuat nggak berani ngomongin politik atau nggak peduli politik. Supaya nggak tahu apa yang terjadi di ranah politik," ujar Pandji.
 
Ketidaktahuan dan kebutaan akan politik ini akan berimbas ke berbagai hal buruk.
Misalnya perdagangan yang terjadi secara curang, dan keberhasilan hanya mampu diraih oleh para kroni Soeharto.
 
 
Pandji kemudian melanjutkan, "Mana mungkin kan seorang presiden digulingkan kalau semuanya baik-baik saja?"
 
Ia mengajak kita untuk lebih berpikir kritis tentang presiden yang sampai harus diturunkan secara tidak terhormat.
 
"Orba itu adalah rezim, yang saking eneknya, dia itu diturunkan secara paksa," jelasnya.
 
 
Kondisi dan keadaan saat itu sangat kacau dan tak kondusif. "Nggak ada yang ngalamin orba, pingin balik ke orba.
 
Kecuali dia bodoh atau dia adalah kelompok yang diuntungkan dengan korupsinya orba," tutur Pandji.
 
Bahkan menurutnya, Indonesia masih merasakan dampak dari era Soeharto saat itu, yaitu kesenjangan antara pulau Jawa dan pulau lainnya.
 
 
Pandji kemudian mengatakan, "Bukti bahwa Soeharto tuh tidak adil dalam menumbuhkembangkan Indonesia, itu dirasakan sama rakyat Indonesia hari ini."
 
Banyak netizen yang akhirnya memberikan tanggapan mereka mengenai podcast Kemal itu.
Misalnya beberapa komentar dari netizen berikut ini.
 
 
"Generasi muda sudah lupa sejarah semua, sebenarnya penting orang tua mengajarkan sejarah, kalau ada orang komentar sejarah.
 
Yg katanya isu lima tahun nan, yg katanya iri, generasi muda Indonesia kebanyakan cuma goyang tiktok," komentar @olivstefanie5332.
 
"Gw trisakti 97, miris denger yg dikasi tau Pandji..mereka gak ngerasain intel di kampus, mencekamnya tragedi 12 mei," ujar @asalnyablak4865.
 
"Saya merasakan dan mengalami kejadian 98 dan saya tidak ingin merasakan untuk ke-2 kalinya. Sumpah ngeri banget dek," ucap @handytobayu7505.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: Youtube @KemalPaleviTV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X