PITUTUR.id - Lab-grown meat adalah daging yang dihasilkan dari kultur sel hewan, dan tidak melalui penanaman dan pembuahan hewan hidup yang tradisional.
1 Ini bukanlah imitasi daging yang dibuat dengan bahan-bahan lain, seperti burger tanaman yang dibuat dari protein tanaman. Proses produksi dapat dibagi menjadi empat langkah:
Baca Juga: Tips-Tips untuk Mengelola Stres dan Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Sebuah sampel sel sumsum adalah diambil dari hewan hidup
Sel sumsum adalah sel-sel yang dapat berkembang menjadi sel-sel spesialisasi lain yang ada di tubuh, misalnya sel darah, hati atau otot.
Sel sumsum disimpan dalam tangki besar yang disebut bioreactor, yang mengandung media kultur yang meniru lingkungan yang sama dengan yang dimiliki oleh sel-sel tersebut dan menyediakan nutrisi mereka untuk bertumbuh.
Media kultur tersebut diubah sehingga sel sumsum dapat berdiferensiasi menjadi tiga komponen utama daging
otot, lemak, dan jaringan jantung. Sel-sel ini dipisahkan dan disusun untuk membangun jenis daging yang diproduksi. Ini disebut scaffolding.
Scaffolding adalah bahan makanan yang dapat mendukung organisasi sel daging ke bentuk yang diinginkan, misalnya steak atau nugget.
Scaffolding ini lebih dari sekadar menempelkan sel-sel bersama-sama
Ia juga mengangkut nutrisi dan membantu mereka berdiferensiasi lebih lanjut.
Secara umum, struktur kompleks seperti steak lebih sulit untuk mereproduksi daripada burger.
Siapa yang Ingin Membuat Lab-Grown Meat?
Pertama kali burger lab-grown diperkenalkan ke dunia pada Agustus 2013 oleh tim yang dipimpin oleh Mark Post, dari Universitas Maastricht.
Saat ini, ada sekitar 60 perusahaan yang berusaha untuk memproduksi dan menjual daging lab-grown, dan tidak hanya daging sapi, tetapi juga ayam, patin, ikan laut, foie gras, kangaroo, dan lainnya.
Apa Saja Keuntungan dan Kerugian Lab-Grown Meat?
Lab-grown meat memiliki beberapa keuntungan dan kerugian sebagai alternatif makanan untuk orang-orang yang peduli dengan lingkungan dan kesehatan hewan.
Keuntungan
Sistem pertanian lebih ramah lingkungan
Daging lab-grown tidak memerlukan penanaman lahan besar untuk menghasilkan pakan untuk hewan jika Anda menghasilkannya di pabrik.
Artikel Terkait
Mengenal Piramida Mesir, Warisan Arkeologi Terbesar dan Terindah di Dunia
Bagaimana Blockchain Bisa Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Transaksi di Berbagai Industri
Tips-Tips untuk Mengelola Stres dan Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Energi Terbarukan: Solusi yang Ramah Lingkungan, Kompetitif, dan Berkelanjutan
Tantangan dan Peluang dalam Misi Perjalanan ke Mars: Ini yang Perlu Anda Ketahui