PITUTUR.id - Setiap tanggal 1 September, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merayakan sebuah peristiwa penting, yaitu Hari Polisi Wanita atau Hari Polwan.
Tahukah kamu bagaimana asal usul dan sejarah di balik perayaan Hari Polwan pada tanggal 1 September ini?
Mari kita simak kisah tentang sejarah Polwan dan alasan di balik penetapan tanggal 1 September sebagai hari peringatan tersebut.
Baca Juga: Indeks Kebebasan Pers 2023 Turun 6,45 Poin, Dewan Pers: Ini Tidak Terkait dengan Pemilu 2024
Sejarah Polisi Wanita
Sebelum kita memahami sejarah Hari Polwan, penting untuk memahami asal mula kehadiran polisi wanita di Indonesia.
Berdasarkan informasi dari Museum Polri, kehadiran polwan bermula dari permasalahan yang muncul terkait proses pemeriksaan terhadap perempuan yang terlibat dalam kasus hukum, baik sebagai korban, tersangka, atau saksi.
Dalam konteks pemeriksaan fisik misalnya, di mana polisi pria dianggap tidak pantas untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Akibatnya, istri-istri polisi sering diminta untuk melakukan pemeriksaan fisik terhadap perempuan yang terlibat dalam kasus.
Sebagai respons terhadap masalah ini, sebuah organisasi di Bukittinggi, Sumatera Barat, mengusulkan agar perempuan terlibat dalam pendidikan kepolisian untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Wapres KH Ma'ruf Amin Dukung Rencana Larangan Ibadah Haji Lebih dari Satu Kali
Awalnya, Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera di Bukittinggi memulai usaha untuk mendidik sejumlah perempuan terpilih agar mereka dapat menjadi anggota polisi.
Namun, upaya ini terhenti pada 19 Desember 1948, ketika Belanda melancarkan serangan terhadap Indonesia dalam apa yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.
Serangan ini merupakan kelanjutan dari upaya sebelumnya (Agresi Militer Belanda I) yang tidak berhasil dalam usaha mereka untuk menguasai Indonesia.
Artikel Terkait
Terkait Pencalonan Anies Cak Imin, Partai Demokrat Akan Segera Gelar Rapat Majelis Tinggi
Sedang Berlangsung, Live Streaming Drawing Liga Champions 2023/2024, Siapa Bergabung di Grup Neraka?
Tim 8 Sudirman Said Tanggapi Terkait Cak Imin sebagai Cawapres Anies
Wapres KH Ma'ruf Amin Dukung Rencana Larangan Ibadah Haji Lebih dari Satu Kali