internasional

Sebanyak 40.000 Perusahaan Israel Bangkrut, Akibat Seruan Boikot Produk Israel?

Minggu, 14 Juli 2024 | 11:54 WIB
Ilustrasi perusahaan Israel yang tutup akibat aksi boikot.

PITUTUR.id – Sejumlah perusahaan asal Israel harus tutup seja Oktober 2024 lalu akibat perekonomian mereka yang semakin menurun, ditambah dengan adanya seruan boikot produk pro-Israel.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan Israel yang harus bangkrut dan tutup mencapai 40.000 perusahaan.

Sebanyak 77 persen perusahaan Israel yang bangkrut tersebut kebanyakan adalah perusahaan skala kecil atau mikro yang mudah rentan.

Dikutip Pitutur.id dari laman Middle East Monitor, tidak ada pernyataan yang menyebut bahwa kerusakan ekonomi Israel dikarenakan oleh seruan dan propaganda boikot produk pro Israel. 

Baca Juga: Menyedihkan! Begini Kisah Tragis di Balik Pembuatan Aplikasi Boikot Produk Pro-Israel ‘No Thanks’

Namun, yang terjadi adalah bangkrutnya perusahaan mereka karena terjadinya kerusakan parah di zona pertempuran Israel dan Palestina.

Kerusakan ini berdampak tidak hanya pada kerusakan infrastruktur saja tetapi juga rusaknya perekonomian seluruh Israel.

Penurunan drastis kegiatan industri di Israel menurun drastis sejak dimulainya perang antara Israel dan Palestina.

Dari 40.000 perusahaan yang tutup akibat pertempuran antara Israel dan Palestina tersebut, setidaknya terdapat dua sektor yang terdampak parah.

Baca Juga: Fenomena Boikot Israel Beri Pengaruh Kuat, Lalu Apa Itu Boikot? Ini Dia Penjelasannya

Sektor yang pertama ialah sektor perdagangan seperti industri tekstil, kafe, hiburan, dan peralatan rumah tangga.

Sedangkan pada sektor kedua yang terdampak parah ialah sektor pariwisata. Hampir sejak adanya perang, Israel menghadapi penurunan wisatawan asing yang datang ke negara ini.***

Tags

Terkini