PITUTUR.id - Sri Mulyani mengakui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mengalami tren pelemahan yang signifikan selama beberapa pekan terakhir.
Bahkan, kurs rupiah telah menembus level kritis di angka Rp 15.900 per dolar AS. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengakui bahwa banyak pihak mengajukan pertanyaan mengenai penyebab penguatan dolar AS terhadap rupiah, dan ia memberikan penjelasan melalui unggahan di akun resmi Instagram-nya.
Sri Mulyani, Bendahara Negara, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar tidak bisa dipisahkan dari kondisi keuangan Amerika Serikat yang sedang menghadapi tekanan serius.
Anggaran negara adidaya tersebut telah mengalami defisit yang semakin membesar. Hingga September 2023, defisit fiskal AS mencapai angka mencengangkan sebesar 1,69 triliun dolar AS.
Defisit yang tinggi ini mendorong perlunya pembiayaan tambahan oleh Amerika Serikat.
Akibatnya, tingkat imbal hasil dari obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan signifikan, bahkan mencapai angka 5 persen.
"Apa dampaknya? Fenomena ini menyebabkan maraknya penarikan dolar AS dari seluruh dunia untuk diinvestasikan kembali ke Amerika," kata Sri Mulyani.
"Sehingga, nilai tukar dolar AS menguat, sementara mata uang lainnya melemah," tambahnya. Perkembangan ini terjadi di tengah ketidakpastian yang melingkupi perekonomian global.
Pelemahan ekonomi yang sedang dialami oleh Tiongkok dan sejumlah sentimen negatif yang muncul di Uni Eropa telah menimbulkan kebingungan di pasar dan berdampak pada selera investasi.
Meskipun demikian, Sri Mulyani berkeyakinan bahwa pemerintah memiliki kemampuan untuk meminimalisir dampak pelemahan rupiah.
Salah satu caranya adalah melalui instrumen belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "APBN bekerja luar biasa keras sebagai shock absorber," ungkapnya.
Dalam kondisi yang hanya menyisakan dua bulan di tahun anggaran, Sri Mulyani mendorong pemerintah daerah untuk memaksimalkan penggunaan anggaran yang tersedia.
Hal ini dilakukan dengan berfokus pada belanja yang memiliki orientasi perlindungan terhadap masyarakat.
Artikel Terkait
Sri Mulyani Indrawati: Strategi Canggih Indonesia Hindari Middle Income Trap
Menteri Keuangan Sri Mulyani: KSSK Bakal Rilis Hasil Stress Test dan Paket Antisipasi Cegah Ekonomi Makin Drop