IHSG Naik Tipis di Sesi Pertama, Ini Sentimen Positif dan Negatif yang Mempengaruhi

Photo Author
- Jumat, 13 Oktober 2023 | 21:48 WIB
Ilustrasi gambar IHSG berhasil naik di sesi pertama
Ilustrasi gambar IHSG berhasil naik di sesi pertama

PITUTUR.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat di tengah pelemahan bursa global pada perdagangan Jumat (13/10/2023).

IHSG naik 10,6 poin atau 0,15 persen ke level 6.945,8 pada sesi pertama. Apa yang menyebabkan IHSG bertahan di zona hijau?

Baca Juga: Beras Mahal, Rakyat Menderita: Kisah Pilu di Balik Inflasi Beras Terparah dalam 5 Tahun

Salah satu faktor yang mendukung kenaikan IHSG adalah arus modal asing yang masih positif.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1,1 triliun pada perdagangan hari ini.

Sebagian besar pembelian asing terjadi di saham-saham sektor konstruksi, properti, dan infrastruktur.

Analis MNC Sekuritas, Szalma Fatimarahma, mengatakan bahwa sektor konstruksi, properti, dan infrastruktur menjadi favorit investor asing karena prospeknya yang cerah seiring dengan percepatan pembangunan proyek-proyek strategis nasional.

Selain itu, sektor ini juga mendapat dukungan dari rencana pemerintah untuk menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) final bagi pengembang properti dari 5 persen menjadi 1 persen.

"Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan properti dan mengurangi beban perusahaan. Hal ini tentu positif bagi saham-saham sektor konstruksi, properti, dan infrastruktur," ujar Szalma kepada Bisnis.com.

Sementara itu, bursa global mengalami pelemahan akibat kekhawatiran terhadap inflasi dan kebijakan moneter The Fed. Indeks Dow Jones turun 0,75 persen, S&P 500 turun 0,81 persen, dan Nasdaq turun 0,72 persen pada perdagangan Kamis (12/10/2023).

Bursa Asia juga bergerak negatif pada Jumat pagi. Indeks Nikkei turun 0,63 persen, Hang Seng turun 1,84 persen, dan Shanghai Composite turun 0,67 persen.

Baca Juga: Nasib Tragis D, Bocah 7 Tahun yang Disiksa dan Disekap oleh Ayah dan Ibu Tirinya di Malang

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan bahwa pelemahan bursa global dipicu oleh data inflasi AS yang masih tinggi.

Data Bureau of Labor Statistics menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,4 persen secara bulanan dan 5,4 persen secara tahunan pada September 2023. Angka ini sama dengan bulan sebelumnya dan masih di atas target The Fed.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X