PITUTUR.id – Aplikasi No Thanks yang dirilis developer Palestina untuk mendukung propaganda boikot produk pro-Israel kini mencapai lebih dari satu juta unduhan.
Ahmed Bashbash yang menjadi sosok pencetus dan developer Aplikasi No Thanks ini ternyata bukan tanpa sebab dalam pembuatannya.
Ternyata ada kisah tragis yang melatarbelakangi Ahmed membuat aplikasi ini yang tidak hanya ditujukan untuk menyerukan boikot produk pro-Israel.
Dikutip Pitutur.id dari berbagai sumber, Ahmed merupakan mahasiswa pascasarjana yang kini menetap di Hungaria.
Baca Juga: Daftar Peserta Euro 2024 yang Akui Palestina, Salah Satunya Merupakan Finalis
Ahmed Bashbash mengaku ke salah satu media luar negeri bahwa saudara perempuan dan laki-lakinya meninggal dunia akibat serangan Israel ke Palestina.
Saudara perempuannya meninggal dunia tepat pada tahun 2020 lalu karena tidak mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan usai menjadi korban serangan Israel yang bertubi-tubi ke Palestina.
Perlu diketahui bahwa aksi boikot produk pro-Israel juga dipelopori Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang sudah lama terbentuk sejak tahun 2005.
Gerakan ini bertujuan untuk menentang tanpa kekerasan terhadap perlakuan Israel ke Palestina dan menganjurkan seluruh dunia untuk menghukum negara Israel.
Baca Juga: 3 Bentuk Boikot Israel yang Dapat Kamu Ikuti
Meskipun pembuatan aplikasi No Thanks tidak ada kaitannya dengan pendirian gerakan BDS ini, tapi arah dan tujuannya sama yaitu mengupayakan pemberian tekanan politik dan ekonomi terhadap Israel.
Aplikasi No Thanks sendiri memiliki fitur yang berisi daftar-daftar produk pro-Israel yang diboikot serta dilengkapi fitur scan untuk memeriksa produk yang sedang kita gunakan terafiliasi dengam perusahaan pro-Israel atau tidak.
Hingga kini dapat dilihat pada Play Store bahwa aplikasi ini sudah mendapat kurang lebih 51 ribu ulasan dan rating 4.8/5.0 di Google.***